Selasa, 18 Oktober 2011

Sabtu, 24 September 2011

PRESS RELEASE BERSAMA MAHASISWA PERTANIAN INDONESIA AKSI HARI TANI NASIONAL 2011

Krisis harga pangan yang terjadi sekarang ini, sebagai akibat dari diterapkannya sistem neolibarilisme. Melalui WTO dan Free Trade Agreement. Akibatnya pertanian terkonsentrasi pada pertanian ekspor, dan monokultur. Dewasa ini makanan tidak lagi sejatinya untuk makanan manusia, tetapi makanan telah diutamakan sebagai bahan industri agrofuel, dan keperluan perusahaan peternakan. Makanan juga menjadi bahan spekulasi perdagangan. Sesungguhnya kedaulatan pangan itu adalah hak dari segala bangsa di dunia ini untuk melindungi dan memenuhi kebutuhan rakyatnya untuk berkecukupan pangan, dan berbagi bahan pangan secara sukarela dan bergotong royong dengan bangsa-bangsa lainnya. Bahwa hak dari bangsa-bangsa di dunia ini telah berkurang bahkan hilang untuk bisa melindungi dan memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya. Pemerintah Indonesia telah salah arah dalam mengambil kebijakan pembangunan pertanian dan pangan di Indonesia. Pemerintah Indonesia telah menyerahkan kebijakan pangan Indonesia pada perangkap perdagangan bebas pangan dunia, ke tangan para spekulan pangan. Untuk menegakkan kedaulatan pangan dan mengakhiri kelaparan di Indonesia dengan ini kami rakyat Indonesia yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Pertanian Indonesia menyatakan bahwa:
1. Pemerintah Indonesia harus segera mencabut pembebasan impor bea masuk ke Indonesia, terutama impor bahan pangan, dan melarang impor pangan hasil Genetik Modified Organisme (GMO). Untuk jangka panjang harus membangun suatu tata perdagangan dunia yang adil dengan mengganti rezim perdagangan dibawah World Trade Organizations (WTO), dan berbagai Free Trade Agrement (FTA). Menjamin ketersediaan benih lokal dengan memajukan pengetahuan para petani dan mengganti UU 12/1992 tentang sistem budidaya tanaman yang banyak mengkriminalkan petani. Sistem distribusi pangan yang liberal mengakibatkan ketidakstabilan dan maraknya spekulasi harga pangan.
2. Pemerintah Indonesia harus melaksanakan reforma agraria dan landreform untuk memastikan hak setiap petani untuk menguasai tanah pertanian, sesuai dengan konstitusi Indonesia pasal 33 UUD 1945 dan UUPA No. 5 tahun 1960, dan pemerintah Indonesia harus mencabut undang-undang; Undang-undang no. 7/2004 tentang sumber daya air, Undang-undang no. 18/2004 tentang perkebunan, serta Undang-undang no. 27/2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
3. Pemerintah Indonesia harus menempatkan pertanian rakyat sebagai soko guru dari perekonomian di Indonesia, dan pemerintah Indonesia harus menghentikan pengembangan food estate. Untuk menghambat ini salah satunya adalah dengan merevisi UU 7/1996 tentang Pangan. Pemerintah Indonesia harus mengembangkan pertanian berkelanjutan yang menjaga keanekaragaman hayati, mengurangi ketergantungan input luar, dan memandirikan pertanian di Indonesia.
4. Pemerintah Indonesia harus membangun industri nasional berbasis pertanian, kelautan dan keanekaragaman hayati Indonesia yang sangat kaya raya ini. Sehingga memungkinkan usaha-usaha mandiri, pembukaan lapangan kerja dan tidak tergantung pada pangan impor.
5. Pemerintah Indonesia segera memfungsikan Badan Urusan Logistik (BULOG) untuk menjadi penjaga pangan di Indonesia, dengan memastikan mengendalikan tata niaga, distribusi dari hasil produksi pangan petani Indonesia, khususnya padi, kedelai, jagung, kedelai, dan minyak goreng. Pemerintah Indonesia juga harus menjadi pengendali seluruh impor pangan yang berasal dari luar negeri.
6. Pemerintah Indonesia perlu memastikan adanya perlindungan sosial, menjamin pemenuhan pangan, pendidikan, kesehatan bagi semua warga negara, khususnya para buruh dengan menjamin kepastian kerja dan menghapus sistem upah murah. Menghapuskan UU No.13/2004 yang tidak menjamin kesejahteraan buruh dan mempermudah sistem kerja outsourcing.
7. Pemerintah Indonesia dengan segera membuat program khusus menyediakan pangan bagi rakyat miskin, dengan mengutamakan makanan bagi para ibu hamil, menyusui, juga bagi perempuan-perempuan yang berstatus janda, dan tidak memiliki pekerjaan dan juga bagi anak-anak balita.
8. Pemerintah Indonesia harus menyusun dan menerapkan secara menyeluruh dan berkesinambungan adanya program agroeducation sejak dini bagi seluruh generasi muda Indonesia agar terbangun kebanggaan komprehensif untuk terus membangun kedaulatan pangan nasional.
9. Pemerintah Indonesia berkewajiban mengembalikan citra bangsa ini sebagai Negara agraris dan menjadikan sektor pertanian sebagai leading sektor pembangunan bangsa.

FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA PERTANIAN INDONESIA

Jumat, 22 Juli 2011

Serangan Hama Terancam Meningkat

Luther Kembaren

Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PSPI) memperkirakan serangan hama penyakit padi meningkat tahun ini jika pola tanam terus menerus dilakukan secara tidak serentak.

Ketua Bidang Kajian Strategis dan Advokasi Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia, Yeka Hendra Fatika mengatakan perubahan iklim membuat Indonesia menjadi sulit menentukan musim tanam.

"Dengan pola tanam tidak serempak ini, sama saja dengan memberi makan hama penyakit dan wereng tanaman padi," katanya dalam diskusi pangan dengan komisi IV di Jakarta, Selasa (19/7).

Di beberapa daerah, petani melakukan penanaman padi secara tidak serempak. Pola tanam yang seperti ini justru membuat perkembangan hama penyakit semakin tinggi. Hama akan mudah berpindah tempat ke tanaman lainnya yang baru ditanam.

Lemahnya kelembagaan petani tercermin dari ketidakmampuan kelompok petani dalam menyeragamkan masa tanam, memberantas hama petani, dan menjual hasil produksinya serta meningkatkan keterampilan secara bersama.


Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan Winarno Tohir mengatakan saat ini masih banyak tanaman padi terserang hama penyakit. Hingga Juli 2011, masih akan banyak terjadi serangan hama wereng karena hujan. Bahkan dampak dari serangan wereng, tahun ini muncul virus kerdil rumput dan kerdil hampa.

"Karena banyak hujan dan serangan hama membuat produktivitas tanaman padi menjadi turun, sehingga bisa menganggu produksi," katanya.

Data Kementerian Pertanian, total serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) sejak Januari-Juni mencapai 433.402 hektare dan yang puso sekitar 21.587 hektare (Ha). Jumlah ini lebih luas luas dibandingkan 2010 yang hanya 365.136 hektare dan puso 4.990 hektare. Serangan OPT terluas adalah wereng batang cokelat (WBC) 150.010 Ha dan puso 20.345 Ha, tikus (96.000 Ha, puso 874 Ha), hama kresek 85.570 Ha dan puso 21 Ha, dan penggerek batang padi 75.000 Ha dan puso 68 Ha.

Serangan OPT lain yang kini marak terjadi di sentra padi yakni virus kerdil rumput dan kerdil hampa. Sejak Januari-Juni, serangan kerdil rumput mencapai 10.303 Ha dan puso 1.356 Ha, sedangkan virus kerdil hampa 5.387 Ha dan puso 131 Ha.
Tria Dianti

Kamis, 30 Juni 2011

Salman Dianda Anwar (Mantan Sekjen ISMPI 93-95) Mendapat Gelar dari Keraton Surakarta


Terima Gelar : Salman Dianda Anwar (kanan) saat menerima gelar 

dari Keraton Surakarta, Sabtu 25 Juni 2011



SOLO -- Raja Keraton Surakarta Hadiningrat, Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Pakubuwono XIII Hangabehi, memberikan gelar khusus Salman Dianda Anwar, salah seorang putra kelahiran Mandar Sulawesi Barat. Salman yang merupakan Ketua Umum Pengurus Daerah Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Sulawesi Barat ini, mendapat gelar kepangkatan dan sesabatan Kanjeng Raden Aryo Tumenggung (KRAT) Salman Suryo Hadinegoro. Salman Suryo Hadinegoro berarti penerang dan pemimpin negara. Keraton Surakarta berharap Salman menjadi pemimpin bagai matahari yang menyinari dan memberi kehidupan serta mampu membimbing negara.

"Setelah mendapat gelar ini mereka diharapkan tidak menjadi orang yang sombong. Penerima gelar harus rendah hati dan bersahabat," kata Kanjeng Pangeran (KP) Winarnokusumo, salah seorang keluarga dekat Raja Surakarta di Keraton Surakarta, Sabtu 25 Juni.

Tahun ini ada sekitar 300 orang yang diberi gelar yang sebagian merupakan pejabat daerah dan nasional. Pejabat yang mendapat gelar itu diantaranya adalah Gubernur Lampung, Gubernur Sulawesi Utara, dan Walikota Singkawang. "Tapi kami tidak melantik jabatan, tapi pribadi seseorang. Mereka dianggap senantiasa mengabdi tidak hanya kepada keraton tapi bangsa dan negara," jelasnya.

Pemberian gelar yang dilaksanakan setiap 25 Rajab (penanggalan Jawa) diadakan untuk memperingati naik tahta Raja Kasunan Surakarta Hadiningrat, Sri Susuhunan Pakubuwono XIII. Tahun ini adalah tahun yang ketujuh. "Untuk memperingati kenaikan tahta ini dilaksanakan acara pemberian gelar kebangsawanan, kekerabatan, dan kenaikan pangkat abdi dalam yang diberi nama Tinggalan Jumenengan," ujar KP Winarnokusumo.

Pada 25 Rajab 1944 atau 27 Juni 2011, semua yang diberi gelar mendapat kesempatan untuk bertemu Raja di pendopo keraton. Pemberian gelar pangkat untuk Salman Dianda Anwar digelar di Bangsal Semorokoto di dalam kompleks keraton.

KP Winarnokusumo menjelaskan tidak semua orang berhak atas gelar tersebut. Menurutnya, cukup banyak yang berambisi mendapat gelar tapi selalu saja mendapat halangan. Sebaliknya ada yang tidak ambisi justru mendapat kemudahan.

"Pemberian gelar ini kalau dikejar nda bisa, kalau dihalangin juga nda bisa. Kalau sudah saatnya pasti diberikan. Ini ada kaitannya dengan semacam wahyu. Kalau mereka ambisi ada-ada saja penghalangnya," jelasnya.

Banjir Pujian

Sejumlah tokoh nasional yang menjabat kerabat dekat Salman Dianda Anwar ikut memberi ucapan selamat. Salah satunya datang dari Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso.

"Saya mengucapkan selamat kepada adinda Salman. Sejak di kampus saya mengenalnya sebagai sosok yang cekatan, aktif, cerdas, dan penuh ide. Semoga anugerah ini menambah semangat pengabdian untuk masyarakat, kebesaran bangsa dan negara," kata Priyo yang saat ini berada di Mekkah, Saudi Arabia.

Rektor Universitas Paramadina, Anies Baswedan juga ikut memberi pujian. "Salman adalah figur pemberani, cerdas, tangguh, ulet, loyal pada ide2nya dan konsisten dalam berjuang," kata Pendiri dan Ketua Yayasan Indonesia Mengajar (YIM).

Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah, Velix Wanggai, mengungkapkan, Salman Dianda Anwar adalah sosok muda yang penuh inspiratif bagi perjuangan mengisi pembangunan.

Ketika kuliah, kata Velix, jiwa perjuangan untuk mengoreksi kebijakan pemerintah telah tampak. Hak-hak sipil diperjuangkan di era yang sentralistik. Kini, di era reformasi dan sejalan dengan perjalanan hidup, Salman tetap konsisten memperjuangkan ide-ide segar dan juga turun langsung melangkah membangun, terutama di daerahnya.

"Prinsipnya, daerah yang berkembang adalah fondasi bagi hadirnya negara yang maju. Insya Allah, dengan anugerah gelar Kanjeng Raden Aryo Tumenggung (KRAT) Salman Suryo Hadinegoro. Saudaraku Salman akan semakin inspiratif dalam mengabdi bagi kemuliaan bangsa dan negara dewasa ini dan masa yang akan datang," jelas Velix.

Dekan Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria, menyatakan, Salman adalah tokoh muda yang menyejarah dalam membangun kekuatan mahasiswa pertanian Indonesia. Salman dikenal selalu membangun persahabatan dan mendukung kawan-kawannya untuk terus maju.

Ketua Umum Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI) ini juga mengungkapkan, Salman selalu menjadi sumbu as yang menyatukan dan membangun sinergi para aktivis dan mantan aktivis. "Inilah sebenarnya ciri pemimpin sejati," ujar Arif. 

Fajar News Online

Senin, 20 Juni 2011

ISMPI dan FKMPI di Acara AEE 2011 Universitas Brawijaya

Dalam kegiatan ini terdiri dari simposium dan seminar lokal yang dilaksanakan pada 11-12 Juni 2011 yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Pertanian Universitas Brawijaya. Kegiatan  simposium  yang  bertemakan  “Pergerakan  Mahasiswa Agrokomplek  dalam Merumuskan  Pertanian  Indonesia”  merupakan  suatu kegiatan  diskusi  yang  dilaksanakan  oleh  perwakilan  undangan  dari  setiap  Induk Organisasi Mahasiswa Nasional Sejenis (IOMS) yang berbasis agrokomplek yang tergabung dalam FKMPI (Forum Kajian Mahasiswa Pertanian Indonesia).

Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung  PPI  Universitas  Brawijaya Malang.  Setiap  IOMS membuat  makalah yang  nantinya  akan  didiskusikan  dalam  komisi  –  komisi  yang  telah  dibagi. Komisi I membahas tentang “Ketahanan Pangan”, komisi II membahas  tentang  “Sosial  Ekonomi  Pertanian”,  komisi  III  tentang  “Teknologi Pertanian dan Agroindustri”  dan  komisi  IV membahas  tentang  “Pengembangan Budidaya Pertanian”. Hasil diskusi dari masing - masing komisi dalam dirapat paripurnakan, hasil dari rapat paripurna tersebut akan dibuat menjadi rumusan pemikiran dan pandangan mahasiswa mengenai pertanian di Indonesia. 

Kegiatan  aksi  turun  ke  petani  merupakan  suatu  kegiatan  yang mengajak  secara  langsung mahasiswa  terjun menghadapi masalah yang ada di kalangan petani. Kegiatan  ini dilaksanakan  di Dsn. Mendek,  Dsa.  Sri  Gading,  Kec.  Lawang. Disini  mahasiswa akan  menyelesaikan  permasalahan  yang  ada  di  dusun  tersebut.  Salah  satu permasalahan  yang  akan  coba  diseselsaikan  adalah  masalah  kesulitan  air  yang dialami penduduk dusun  tersebut saat masa kemarau. Pada saat kemarau warga dusun Mendek  guna  mencukupi  air  harus  naik  turun  bukit  hal  ini  dikarebakan sumber  mata  air  yang  dapat  mencukupi  kebutuhan  sehari -hari  saat  musim kemarau  ketinngiannya  terletak  150 m  dibawah  dusun.  Kegiatan  lain  yang  juga  dilaksanakan adalah sharing  dengan  para petani yang ada di  daerah  tersebut mengenai masalah - masalah yang  timbul di  lapangan.

Sabtu, 18 Juni 2011

FKMPI Menghadiri Petisi Kedaulatan Pangan Rakyat Indonesia



SEMARANG. Setelah sebelumnya digelar di berbagai wilayah di Indonesia, Petisi Kedaulatan Pangan Rakyat Indonesia (PKPRI) kembali dilaksanakan di Semarang, Jawa Tengah, Kamis lalu (16/06). Kegiatan yang tepatnya dilaksanakan di Gedung Graha Pena Jawa Pos ini diprakarsai oleh Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Serikat Petani Indonesia (SPI) Jawa Tengah dan menghadirkan elemen gerakan masyarakat sipil, mahasiswa, akademisi, hingga pedagang kaki lima.

Sumaeri, Ketua Badan Pelaksana Wilayah (BPW) SPI Jawa Tengah menyebutkan bahwa kerugian yang dialami oleh petani di lereng gunung terutama di daerah Jawa Tengah semakin meningkat seiring meningkatnya kebutuhan sosial budaya, tatanan politik semakin menjengkelkan, APBN/APBD dihambur-hamburkan oleh elit politik, sedangkan rakyat semakin miskin. Di negeri yang gemah ripah loh jinawi ini terjadi tetesan air mata di mana-mana, hal itu terjadi karena struktur negara yang salah fungsi.

“Kalau kita melihat tragedi 1998, itu terjadi karena bobroknya moral dalam segala bidang dan karena adanya perdagangan internasional yang dilakukan oleh elit politik untuk kepentingan pribadi yang mengakibatkan munculnya Korupsi-Kolusi-Nepotisme di segala aspek kehidupan. Rakyat semakin miskin sehingga sulit untuk melakukan kedaulatan”, ungkap Sumaeri.


Sementara itu, Henry Saragih, Ketua Umum SPI yang juga hadir dalam acara ini menyampaikan bahwa selama 13 tahun era reformasi di Indonesia, ketidakberdayaan yang dialami oleh petani semakin meningkat. Petani kecil mengalami kerugiaan yang menjulang tinggi akibat adanya perdagangan yang tidak berdaulat. Indonesia masih menjadi negara pengekspor barang mentah sedangkan negara ini kaya raya akan hasil bumi dan harus rela mengekspor, mirisnya rakyat sendiri tidak mampu membeli harga bahan mentah tersebut. Angka kemiskinan di Indonesia membengkak menjadi 32 juta jiwa, dan itu belum termasuk masyarakat yang hampir miskin.


“Oleh karena itu rakyat Indonesia harus bangkit dari keterpurukan. Negara Indonesia yang kaya raya akan hasil bumi ini harus bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan petani (baca: rakyat), bukan untuk perusahaan-perusahaan besar, apalagi perusahaan asing,” papar Henry.


“Melalui Petisi Kedaulatan Pangan Rakyat Indonesia ini, mari kita konsolidasikan kembali kekuatan rakyat dan mengajak setiap orang untuk bersama-sama menyelesaikan masalah-masalah di negara tercinta ini. Insya Allah, pada 24 September nanti seluruh wilayah di Indonesia telah selesai ikut menandatangai dan mendeklarasikan petisi ini” tambah Henry.


Hadir juga dalam acara ini perwakilan dari WALHI (Wahana Lingkungan Hidup), FPPI (Front Perjuangan Pemuda Indonesia) Semarang dan Yogyakarta, Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), LPPNU (Lembaga Pengembangan dan Penelitian Nahdhatul Ulama), FKMPI (Forum Komunikasi Mahasiswa Pertanian Indonesia), mahasiswa (UNSOED, UMS,), Omah Tani Semarang, perwakilan buruh dan nelayan, GP Anshor, Koalisi Perempuan Indonesia, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan perwakilan media setempat.


Acara petisi ini juga menghadirkan jajanan pasar yang serba tradisional seperti: arem-arem, lemper, nagasari, kacang tanah, dan pisang rebus. Hal ini sesuai dengan budaya petani yang memanfaatkan bungkus daun pisang yang lebih ramah lingkungan karena bisa didaur ulang bahkan bisa dijadikan pupuk organik.

Minggu, 01 Mei 2011

ISMPI dan FKMPI di Pertemuan IOMS Pertanian Indonesia di Unsoed 2011

Pertemuan IOMS Pertanian Indonesia (Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis) kali ini dituan rumahi oleh IMTPI dan dilaksanakan di Universitas Jenderal Soedirman pada tanggal 18-20 Maret 2011. Agenda Temu ini di mulai dari selayang pandang tentang FKMPI (Forum Komunikasi Mahasiswa Pertanian Indonesia) yang dipaparkan oleh RS. Soeroyo (Sekjend BPP ISMPI) selaku kordinator FKMPI dan Junaedi (Sekjend IMTPI).

FKMPI selaku forum komunikasi mahasiswa pertanian indonesia didirikan dengan tujuan membangun silaturahmi yang lebih instensif antar IOMS pertanian guna menciptakan dunia pertanian yang lebih ideal yang di deklarasikan di Untirta Serang pada tanggal 15 September 2009 oleh terdiri dari IOMS Pertanian, yang hadir saat deklarasi yaitu ISMPI, FKK HIMAGRI, IMTPI, IMATETANI, POPMASEPI, HMPTI dan FOKUS HIMITI. Selain deklarasi berdirinya FKMPI, pada pertemuan tersebut juga menghasilkan tuntutan bersama yang disuarakan untuk Hari Pangan Sedunia dan menghasilkan suatu rekomendasi kepada Presiden RI saat itu yaitu Bapak SBY tentang kriteria menteri Pertanian RI versi mahasiswa pertanian.

Setelah pemaparan singkat mengenai FKMPI oleh RS. Soeroyo, perwakilan IOMS yang hadir memaparkan selayang pandang mengenai masing - masing IOMS. Adapun organisasi yang hadir adalah ISMPI, Ikatan Mahasiswa Teknologi Pertanian Indonesia (IMTPI), Forum Komunikasi dan Kerjasama Himpunan Mahasiswa Agronomi Indonesia (FKK HIMAGRI), Ikatan Mahasiswa Teknik Pertanian Indonesia (IMATETANI), Perhimpunan Organisasi Profesi Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian Indonesia (POPSEMAPI), Ikatan Mahasiswa Peduli Pangan dan Gizi (IMPPG), Ikatan Mahasiswa Peduli Pangan Indonesia (HMPPI), dan Forum Mahasiswa Agroteknologi /Agroekoteknologi Indonesia (FORMATANI).

Pertemuan ini juga membahas rencana program bersama selanjutnya yaitu audiensi dengan Kementerian Pertanian dan DPR RI Komisi IV mengenai fluktuasi harga produk pertanian, diversifikasi pangan dan bea impor. Pertemuan IOMS selanjutnya dilaksanakan di UGM pada bulan September 2011 dengan tuan rumah IMATETANI.


Dies Natalies & Kuliah Umum ISMPI 2011 Di UNTIRTA

Serang, (26/04/11) pukul 16.00 Dalam rangka dies natalies (ISMPI) Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia, fakultas pertanian untirta dan badan pelaksana pusat ISMPI menggelar kuliah umum pertanian nasional yang bertajuk "Peran pemuda dalam mewujudkan kedaulatan pangan" oleh DR, Ir. Mohammad Jafar Hafsah. 

Acara kuliah umum ini sekaligus dibuka oleh Rektor untirta yang dalam hal ini diwakili oleh  PR III Untirta, secara simbolis dengan memukul bedug. lebih lanjut DR. Ir. H. Mohammad Jafar Hafsah  yang juga sebagai
wakil ketua pada Komisi IV DPR-RI Periode 2009-2014 berkata "Tulislah apa yang engkau  ketahui, dengarkan, lihat, alami, pikirkan dan khayalkan, imajinasikan bahkan retorika dan pemberontakan  pikiran, sesungguhnya karya tulis itu adalah puncak-puncak kehidupan." 


Secara umum posisi sektor pertanian dalam perekonomian nasional mempunyai fungsi ganda, yaitu: pertama, mengemban fungsi ekonomi guna penyediaan pangan dan kesempatan kerja; kedua,  fungsi sosial yang berkaitan dengan pemeliharaan masyarakat pedesaan sebagai penyangga budaya bangsa;  ketiga, fungsi ekologi guna perlindungan lingkungan hidup, konservasi lahan dan cadangan sumber air.kemudian tujuan dari seminar tentang pangan agar dapat membuka wawasan generasi muda tentang pentingnya kedaulatan pangan, memahami peran dan posisinya untuk mewujudkan kedaulatan pangan gan diharapkan generasi muda mampu memahami permasalahan yang ada serta mampu memberikan solusi. (~SM)

Sabtu, 30 April 2011

WUJUDKAN KEDAULATAN DAN KETAHANAN PANGAN

Pangan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Jika kebutuhan akan pangan tidak terpenuhi maka akan timul berbagai permasalahan ekonomi dan sosial dalam masyarakat. Indonesia sebagai salah satu negara berpenduduk terbesar ke empat di dunia, mestinya menjadikan permasalahan pangan menjadi prioritas utama dalam menjaga kesejahteraan rakyatnya.

Gejolak harga, lahan produksi pangan yang menyempit, dan jaminan keaamanan bahan pangan adalah bagian yang harus diperhatikan. Fenomena impor beras adalah bukti ketergantungan kita pada baan pangan ini. Sektor pertanian yang mestinya sebagai leading pembangunan dituntut untuk menyediakan ahan pangan yang satu ini, sementara saprodi yang selalu melonjak menjadi ancaman utama bagi petani. Kekayaan alam indonesia yang beragam ditengah keberagaman budaya, memberi gambaran akan ciri khas dan selera bahan pangan sebagai sumber energi. Ini selayaknya menjadi modal dasar untuk melepas ketergantungan pada satu ahan pangan saja. Permasalahan lainnya ialah sebahagian varian bahan pangan pun telah dikonversi menjadi bahan energi sintetik berupa biofuel, dan bioetanol.

Ini akan memberikan ancaman yang sangat besar untuk menyediakan keutuhan pangan aik di Indonesia maupun di dunia. Maka dari itu, kami dari GEMPPPA dan KAP-ISMPI menyerukan agar permasalahan pangan ini tetap diperhatikan. Sebagai langkah utama ialah:

1. Galang program diversifikasi pangan non beras.
2. Jaminan Harga bagi Petani
3. Peningkatan mutu dan kesejahteraan penyuluh pertanian
4. Optimalisasi program pertanian organik secara menyeluruh
5. Perketat pengawasan konversi bahan pangan ke energi.
6. Regulasi konversi lahan dengan ditetapkannya kawasan lahan abadi yang eksistensinya dilindungi oleh undang-undang

GEMPPPA
(Gerakan Mahasiswa Pertanian Peduli Pangan)

*HIMAGRO UNHAS *MISEKTA UNHAS *HIMAGRO UMI
*BEM FAPERTA UMI *BEM FAPERTA Univ. 45 makassar
*BEM FAPERTA UNISMUH Makassar

KAP-ISMPI
(KOMISI ADVOKASI PERTANIAN – IKATAN SENAT MAHASISWA PERTANIAN INDONESIA)

Impor Buah Cina Semakin Menggila


Pada triwulan I-2011 ini, impor buah-buahan, terutama untuk jenis jeruk mandarin dan pir dari China, semakin merajalela. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan impor jeruk mandarin pada Januari-Maret 2011 senilai 85.352.866 dollar AS. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, nilai impor jeruk mandarin masih sebesar 68.103.952 dollar AS. Itu berarti impor jeruk mandarin triwulan I-2011 melonjak sekitar 25,32 persen dibandingkan dengan triwulan I-2010.

Kondisi yang sama terjadi pada impor buah pir. Bahkan, kenaikan nilai impor pir jauh lebih tinggi ketimbang jeruk mandarin. Masih merujuk data BPS, impor pir pada Januari-Maret 2011 senilai 30.392.987 dollar AS. Nilai ini melonjak 168,56 persen dibandingkan dengan Januari-Maret 2010 yang senilai 11.317.116 dollar AS. 


Ketua Asosiasi Eksportir Sayuran dan Buah Indonesia (AESBI) Hasan Widjaja mengaku tidak terlalu kaget dengan kenaikan nilai impor buah dari China. Menurut dia, buah-buahan China memang memiliki banyak keunggulan, seperti harga yang lebih rendah dan ketersediaan pasokan yang melimpah. Jeruk mandarin dari China, misalnya, bisa dijual ke konsumen dengan harga Rp 17.000 per kilogram. Bandingkan dengan jeruk medan atau jeruk pontianak yang dijual lebih mahal, yaitu Rp 20.000 per kilogram. "Para pedagang otomatis memilih jeruk impor," ungkapnya kepada KONTAN, Rabu (4/5/2011).

Ketersediaan pasokan buah impor dari China juga menjadi penyebab lainnya. China sudah memiliki kawasan produksi buah-buahan dan sayuran yang memadai, baik dari sisi luas maupun teknologi penanamannya. Efeknya, mereka bisa memproduksi buah-buahan dan sayuran terus-menerus sepanjang tahun tanpa harus terhambat masalah cuaca.

Kondisi sebaliknya menimpa buah-buahan Indonesia. Produksi buah-buahan di beberapa daerah sering mentok akibat cuaca buruk. Indonesia juga tidak memiliki kawasan khusus yang dijadikan lumbung produksi buah. Akibatnya, saban tahun produksi buah-buahan lokal terus berfluktuasi sepanjang tahun. "Pedagang jelas tidak mau kalau pasokannya tidak menentu," kata Hasan.

Meski begitu, Hasan mengakui ada beberapa jenis buah yang memang harus diimpor karena Indonesia tidak memilikinya, seperti pir. Di sisi lain, permintaan pir dari masyarakat terus meningkat. Imbasnya, untuk memenuhi kebutuhan itu, impor merupakan jalan satu-satunya. "Pir memang tidak ada di Indonesia. Mau bagaimana lagi, impor harus dilakukan," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan harus lebih bijak dalam melihat impor buah dari China. Menurut dia, Indonesia belum memasuki skala ketergantungan pada buah-buahan impor dari China. Namun, impor itu kebanyakan untuk jenis-jenis tertentu yang tidak ada di Indonesia. "Kalau permintaan ada, sementara pasokan tidak ada, impor bukan sesuatu yang salah," ungkap Mari dalam keterangan pers


Sumber: (Veri Nurhansyah Tragistina/Kontan)

Jumat, 01 April 2011

Gebyar Pertanian Nasional ISMPI 2011 di Universitas Udayana Bali



ISMPI bekerjasama dengan BEM Faperta Universitas Udayana melaksanakan Seminar Nasional yang dilaksanakan pada 6 – 9 Maret 2011 dengan tema “Pengembangan Pertanian Organik untuk menjawab tantangan globalisasi”. Acara ini turut menundang Ketua BEM Faperta se-Bali, NTT , NTB dan Jawa Timur, Ketua Organisasi Kemahasiswaan se-Universitas Udayana, Ketua Organisasi Kepemudaan se-Bali, Mahasiswa Universitas Udayana, Ketua OSIS SMA se-Bali. 

Dalam seminar ini membagas tentang usaha menopang pembangunan sumber daya manusia sebagai pilar pembangunan nasional, maka perlu untuk menciptakan suatu iklim yang kondusif dalam pengoptimalan potensi dan peningkatan kapasistas mahasiswa pertanian sebagai potensi penerus bangsa dan calon-calon pemimpin bangsa untuk masa mendatang. Untuk itu sebagai kader bangsa maka mahasiswa yang nantinya akan dihadapkan pada realitas dan berbagai problematika kebangsaan yang semakin kompleks perlu melakukan pembenahan dan persiapan internal untuk lebih memiliki tingkat ketajaman analisis secara sistematik yang memadai, progresif, visioner, dan memiliki kepekaan sosial yang tinggi serta kesadaran dan karakteristik kepemimpinan dalam memanfaatkan peluang dan mengelola sumber daya yang tersedia, termasuk tenaga kerja secara efisien. Kekayaan datang dari pengetahuan bagaimana memanfaatkan sumber daya, bukan dari sekedar memilikinya. 

Setelah itu acara selanjutnya adalah Bakti Tani, rapat pimpinan nasional ISMPI dan Musyawarah Wilayah IV ISMPI. Pada acara Musyawarah Wilayah IV terpilihlah saudara Rendy Metaliano dari Universitas Udayana menjadi Kordinator Wilayah IV ISMPI.

Kamis, 17 Maret 2011

Dua Tantangan Hadang Pengembangan Tanaman Biotek


Kementerian Pertanian (Kementan) menggaris bawahi setidaknya terdapat dua tantangan besar yang harus dicarikan solusinya oleh para pemangku kepentingan yang langsung terlibat dalam pengembangan tanaman biotek /rekayasa genetika atau Genetically modified or.


Kementerian Pertanian (Kementan) menggarisbawahi setidaknya terdapat dua tantangan besar yang harus dicarikan solusinya oleh para pemangku kepentingan yang langsung terlibat dalam pengembangan tanaman biotek /rekayasa genetika atau Genetically modified organism (Gmo).

Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurhti mengatakan, pemerintah menyodorkan dua tantangan besar dalam pengembangan tanaman biotek di Tanah Air. Pertama, proses transformasi sistem pertanian tidak menggantungkan pada beberapa perusahaan atau beberapa negara. Menurutnya, saat ini adopsi teknologi yang diterapkan masih dalam skala kecil.

"Namun, apabila dibutuhkan dalam skala besar, maka kita harus mengimpornya.Itu pilihan yang harus kita buat dan bagaimana caranya untuk mempercepatnya," terang Bayu di Jakarta, Selasa (15/3/2011) 

Tantangan kedua, sambung Bayu, berkenaan dengan keamanaan dan perlindungan kepada para petani juga terhadap perusahaan yang mengeluarkan benihnya. Merujuk pengalaman masa lalu, produk trangenik tidak luput dari ancaman pemalsuan bibit. Tindak pemalsuan bibit itu telah merugikan para petani dalam hal produksi. "Pihak perusahaan juga dirugikan karena barangnya dipalsukan orang lain," jelasnya.

Meski begitu, menurut dia, prinsipnya pemerintah menyambut positif terhadap pengembangan tanaman biotek di Tanah Air. Pasalnya, selama ini Indonesia sudah mengimpor hasil produksi tanaman biotek itu sepertihalnya jagung dan kedelai. "Kira-kira sekitar 80-90 persen kedelai yang kita impor itu Gmo, sudah beberapa negara yang sudah menggunakan benih Gmo, bahkan Eropa yang selama ini menentang penggunaan Gmo tapi beberapa negara sudah memanfaatkan teknologi ini," ujarnya.

Bayu menjelaskan, sebetulnya Indonesia sudah mengimplementasikan sistem teknologi pada gula dan jagung melalui hibridanya. Namun, untuk padi belum sampai mengadopsi sistem transgenik. Menurutnya, Indonesia membutuhkan terobosan teknologi baru. Sejak dirintis revolusi hijau seperti penggunaan benih, pupuk pada dekade 1970-an, praktis beluma ada terobosan teknologi pertanian baru. "Misalnya di Argentia, 100% pangannya sudah menggunakan teknologi Gmo," terang Bayu.

Ketua Dewan International Service for the Acquisition of Agri-biotech Applications (ISAAA) Clive James mengatakan, hingga kini 29 negara telah mengadopsi teknologi pertanian Gmo itu. Setidaknya 10 negara industri besar Amerika Serikat , Kanada, Australia dan Cina telah menerapkannya. Sementara, 10 negara lainnya merupakan negara berkembang, di antaranya Brazil, India, Argentina, Paraguay dan Afrika Selatan. Mereka menggunakan tanaman biotek untuk mendongkrak hasil tanamannya.


Sumber: kbrbsns

PADI BERVITAMIN A SEGERA DITANAM DI INDONESIA


Masyarakat Indonesia akan diberikan pilihan baru dalam hal mengonsumsi beras. Nantinya, tidak hanya memenuhi unsur karbohidrat, varietas benih padi juga dapat disisipkan pro vitamin A.


Masyarakat Indonesia akan diberikan pilihan baru dalam hal mengonsumsi beras. Nantinya, tidak hanya memenuhi unsur karbohidrat, varietas benih padi juga dapat disisipkan pro vitamin A. Paling tidak jenis tanaman biotek (rekayasa genetika) atau Genetically modified organism (Gmo)> itu sudah dapat dikomersialisasi pada 2014-2015 mendatang.

Adapun varieties padi tanaman biotek itu bernama golden rice ditemukan oleh lembaga peneltian padi internasional (IRRI) di Los Banos, Philipina.



Ketua Dewan International Service for the Acquisition of Agri-biotech Applications (ISAAA), Clive James, mengatakan, saat ini golden rice masih berupa gen. Tampilannya berwarna kuning jingga karena mengandung beta –karotena (pro vitamin A) atau dapat saja digabungkan dengan varietias tanaman padi yang ada di Tanah Air, misalnya Ciherang. Dengan begitu, tampilannya bisa tetap berwarna putih.

"Varietas tanaman biotek itu dapat menjadi alternatif bagi pemerintah untuk meningkatkan produktifitas hasil tanam sekaligus memperbaiki kandungan nutrisi padi yakni menambah pro vitamin A. Tidak dikonsumsinya buah atau sayur mayur mengandung vitamin A yang hilang akan tergantikan," terangnya.

Menurutnya, dalam kurun waktu 15 tahun setelah komersialisasi, akumulasi tanaman biotek melebihi 1 miliar hectare (ha) pada tahun lalu. Tidak hanya diadopsi oleh Amerika Serikat (AS), tanaman biotek juga ditanam 15,4 juta petani di 29 negara. Brazil, Paraguay, Afrika Selatan, Cina, Pakistan hingga Mynamar berhasil merevolusi sistem pertaniannya melalui adopsi tanaman biotek.

Dalam praktiknya penerapan tanaman biotek dinegara-negara berkembang itu, sambung Clive, merupakan petani miskin sumberdaya rendah dan berskala kecil . Pengembangan gen golden rice mampu menekan populasi manusia yang kekurangan vitamin A. "Selanjutnya kita berharap, Bangladesh, Vietnam dan Indonesia juga mengikutinya," terangnya.

Namun, Clive menambahkan, sebelum dipasarkan ke Indonesia, varietas padi hasil tanaman biotek itu tetap diteliti terlebih dahulu oleh Komisi Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetika. Kajian itu disadari untuk diteliti lebih komprehensif apakah memenuhi standar keamanan pangan yang berlaku yang ditetapkan pemerintah Indonesia.

Meski begitu, Direktur Southeast Asian Regional Centre for Tropical Biology (SAMEO BIOTROP) Bambang Purwantara mengatakan, komersialisasi tanaman biotek di Tanah Air khususnya golden rice sangat bergantung pada aksebilitas semua pemangku kepentingan,baik pemerintah selaku regulator maupun dunia usaha. Karena itu, kesinambungan sosialisasi dan edukasi mengenai tanaman biotek menjadi fokus institusinya.

 Sumber : KBC

Jumat, 11 Maret 2011

Investasi Buah Jabon


Pilihan investasi sektor kehutanan belum banyak dilirik oleh masyarakat luas. Termasuk investasi menanam pohon jabon. Padahal jika ditekuni, hasil investasi jabon ini tak kalah menggiurkan.

Pilihan investasi sektor kehutanan belum banyak dilirik oleh masyarakat luas. Termasuk investasi menanam pohon jabon. Padahal jika ditekuni, hasil investasi jabon ini tak kalah menggiurkan.

Istilah Jabon mulai familiar dikalangan masyarakat beberapa tahun terakhir. Kepopuleran jabon seakan menenggelamkan pohon sengon yang sebelumnya sudah banyak dikembangkan.



Jabon sering diplesetkan dengan istilah 'jati bonsor' (jabon) yaitu jenis pohon yang mirip jati dengan kemampuan tumbuh yang sangat cepat. Sehingga tak heran jenis pohon ini cocok sebagai pohon yang kayunya bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku industri kayu seperti plywood maupun industri pulp maupun kertas.

Kemasyuran pohon jabon sebagai salah satu pohon yang bernilai ekonomis tinggi, juga telah diakui oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan. Zulkifli menilai, harga jual kayu jabon bernilai tinggi sehingga cocok untuk investasi masyarakat.

"Satu kubik pohon jabon sekarang harganya Rp 1,6 juta, kalau harga beberapa tahun lagi, pasti lebih mahal," kata Zulkifli akhir pekan lalu.

Zulkifli mengatakan panen jabon bisa dipetik dalam waktu hanya 6-7 tahun paling lama. Selain buat investasi, menanam jabon juga bisa menjadi saran mensukseskan program menanam 1 miliar pohon.

"Pohon jabon ini pionir, dimana-mana banyak terutama di Sulawesi, sebagai tanaman endemik," kata Zulkifli.

Sementara itu Pemimpin Pelaksana Balai Pemeliharaan Tanaman Hutan Jawa Madura Acad Sudrajat mengatakan gambaran kasar investasi pohon jabon sangat menggiurkan. 

Ia menuturkan modal bibit jabon siap tanam hanya Rp 2.000-2.500. Sementara dengan perhitungan harga satu kubik pohon jabon Rp 1,6 juta dengan setiap pohon jabon umur 6 tahun bisa diperoleh dua kubik, sudah terbayang berapa margin yang diperoleh si investor.

"Bayangkan saja keuntunganya luar biasa dari modal Rp 2.500 per pohon menjadi Rp 3 juta," kata Acad.

Hal ini pun diakui oleh Direktur Pembibitan Kementerian Kehutanan Bejo Santoso, menurutnya setiap kali panen dalam satu hektar bisa diperoleh perputaran uang hingga Rp 500 juta. Tawaran investasi jabon, kini menurutnya sudah menjadi primadona baru untuk investasi.

"Yang menarik, dari hasil tulisan yang ada hingga kini jabon belum ada penyakitnya. Di Jawa sudah banyak penampungnya untuk industri plywood," kata Bejo.

Acad menjelaskan dengan perhitungan jarak penanaman 3x3 meter, maka setiap hektarnya bisa ditanam 400 pohon. Ia menghitung, nilai ekonomis penanaman jabon bisa diperoleh dari penanaman pohon sedikitnya setengah hektar.

"Lahan tergantung milik sendiri, setengah hektar lumayan 200 pohon pun bisa," katanya.

Dikatakannya, pohon jabon memiliki karakteristik tumbuh baik di ketinggian 0-700 meter diatas permukaan laut. Bahkan kata dia lokasi yang baik jabon sangat tumbuh baik di kawasan lembah.

Menurutnya jabon memiliki dua jenis yaitu jabon merah dan jabon putih, dua-duanya memiliki keunggulan masing-masing. Misalnya jabon merah memiliki karakter kayu yang keras sedangkan jabon putih sebaliknya.

Untuk urusan bibit, Acad menuturkan informasi soal bibit bisa diperoleh di pusat-pusat persemaian yang dibangun kementerian kehutanan. Misalnya pusat persemaian Cimanggis, Depok yang berlokasi di Jalan Raya Bogor.

Acad menambahkan, harga bibit saat ini untuk yang sudah disertifikasi (teruji) Rp 14 juta per Kg sementara untuk yang belum bersertifikat hanya Rp 3-4 juta per Kg. Biasanya dari 1 kg bibit jabon bisa didapat 20 juta benih, namun jika sudah disemai biasanya akan efektif tumbuh hanya kurang lebih 2 juta bibit siap tanam.

Ia menghitung dari 1 Kg bibit yang mencapai 2 juta benih siap tanam, maka setidaknya bisa ditampung untuk luasan lahan 5000 hektar. Dengan perhitungan setiap satu hektar bisa ditanam 400 pohon jabon.

Soal pemasaran, menurut Acad penanaman jabon di wilayah Jawa masih menjanjikan dengan wilayah lainnya. Hal ini karena di Jawa banyak bertebaran industri-industri kayu maupun kertas.

"Sekarang di Jawa sudah banyak di Jawa Tengah, Jawa Timur. Bahkan pembeli banyak yang langsung ke kebon dari pihak pabrik maupun bandar kayu. Jabon bisa dipakai untuk bahan baku pabrik kertas, plywood, bahan pertukangan," katanya.


Sumber: (hen/qom/dtk)

Senin, 14 Februari 2011

Ini Dia, Susu Berbahan jagung



Mahasiswa dan dosen pada Fakultas Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo mengembangkan susu alternatif berbahan baku jagung.

Mahasiswa dan dosen pada Fakultas Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo mengembangkan susu alternatif berbahan baku jagung.

Selain berpotensi sebagai obyek wirausaha mahasiswa, langkah ini sekaligus untuk menghapus citra negatif yang melekat pada mahasiswa di Indonesia bagian timur.

Menurut dosen pada Jurusan Farmasi di Fakultas Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo, Robert Tungadi, susu karya dirinya bersama mahasiswa itu merupakan susu alternatif bergizi tinggi.

Selain bahan bakunya mudah didapat, susu berbahan jagung ini tidak mengandung bahan pengawet dan aman dikonsumsi masyarakat. Produk tersebut juga sudah mengantongi izin dari Departemen Kesehatan.

"Ini adalah sebuah karya inovatif dari kampus di bidang gizi yang berbeda dengan produk sejenis lainnya. Buatan kami sama sekali bebas dari bahan pengawet, tetapi mengandung bakteri probiotik yang bermanfaat bagi tubuh," kata Robert, Minggu (13/2/2011).

Menurut Robert, kelebihan produk tersebut adalah mudah dibuat dan bahan bakunya sangat melimpah di Gorontalo. Proses pembuatannya juga tidak rumit dan bisa dilakukan dalam skala industri rumah tangga. Hanya saja, batas kedaluwarsa susu tersebut hanya sampai 14 hari saja karena tidak memasukkan bahan pengawet.

Meggy Ngiu, salah satu mahasiswi yang turut mengembangkan susu berbahan baku jagung, mengatakan, karya tersebut sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk sekaligus belajar mandiri.

Para mahasiswa di jurusan tersebut dapat memproduksi susu berbahan jagung yang memiliki nilai jual. Sementara ini, produk tersebut sudah dikenalkan di masyarakat sekitar kampus dan dijual di bebera pa tempat.


Sumber: Aris Prasetyo /Glori K. Wadrianto /KCM

Minggu, 13 Februari 2011

MENGUKUR pH TANAH DENGAN LAKMUS ATAU pH INDIKATOR

Pengukuran pH tanah bisa dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan kertas lakmus, pH indikator dan pH meter. Pengukuran yang paling akurat adalah menggunakan pH meter, namun sayang alat tersebut sangatlah mahal sehingga kurang terjangkau bagi kita para petani kecil. Oleh karena itu kita hanya akan membahas cara menggunakan kertas lakmus atau pH indikator yang harganya sangat terjangkau oleh kantong kita.




Alat dan Bahan:
  1. Kertas lakmus atau pH indikator
  2. Air aqua
  3. Gelas aqua
  4. Sendok teh
  5. Sampel tanah (cara mengambil sample tanah: ambil tanah kering dari empat ujung dan tengah-tengah lahan kita, campurkan secara merata, jemur beberapa jam supaya kering. Ini bertujuan agar tanah yang akan diukur pHnya merupakan bagian yang rata dari lahan kita)
Cara pengukuran:
  1. Ambil sedikit sample tanah dan air aqua dengan perbandingan 1 : 1,
  2. Masukkan dalam gelas aqua
  3. Aduk-aduk hingga benar-benar homogen (merata)
  4. Biarkan beberapa menit hingga campuran air dan tanah tadi memisah (tanahnya mengendap)
  5. Setelah airnya terlihat agak jernih masukkan ujung kertas lakmus atau pH Indikator kedalam campuran tadi (sekitas 1 menit) tetapi jangan sampai mengenai tanahnya.
  6. Tunggu beberapa saat sampai kertas lakmus atau pH indikator berubah warnanya.
  7. Setelah warnanya stabil, cocokkan warna yang diperoleh oleh kertas lakmus atau pH indikator tadi dengan bagan warna petunjuknya.
  8. Kita akan segera tahu pH tanah kita berapa.

Sangat mudah bukan?

Seperti kita ketahui bersama pH tanah sangatlah penting dalam ilmu pertanian karena pH tanah akan menentukan kesuburan suatu tanaman. Kenapa demikian ? Karena pH tanah sangat menentukan bisa atau tidak suatu unsur hara dalam tanah diserap oleh akar tanaman.

pH adalah tingakat keasaman atau kebasa-an suatu benda yang diukur dengan menggunakan skala pH antara 0 hingga 14. Sifat asam mempunyai pH antara 0 hingga 7 dan sifat basa mempunyai nilai pH 7 hingga 14. Sebagai contoh, jus jeruk dan air aki mempunyai pH antara 0 hingga 7, sedangkan air laut dan cairan pemutih mempunyai sifat basa (yang juga di sebut sebagai alkaline) dengan nilai pH 7 – 14. Air murni adalah netral atau mempunyai nilai pH 7.

Biasanya jika pH tanah semakin tinggi maka unsur hara akan semakin sulit diserap tanaman, demikian juga sebaliknya jika terlalu rendah akar juga akan kesulitan menyerap makanannya yang berada dalam tanah. Akar tanaman akan mudah menyerap unsur hara atau pupuk yang kita berikan jika pH dalam tanah sedang-sedang saja (cenderung netral).

Jika pH larutan tanah meningkat hingga di atas 5,5; Nitrogen (dalam bentuk nitrat) menjadi tersedia bagi tanaman. Di sisi lain Pospor akan tersedia bagi tanaman pada Ph antara 6,0 hingga 7,0.

Beberapa bakteri membantu tanaman mendapatkan N dengan mengubah N di atmosfer menjadi bentuk N yang dapat digunakan oleh tanaman. Bakteri ini hidup di dalam nodule akar tanaman legume (seperti alfalfa dan kedelai) dan berfungsi secara baik bilamana tanaman dimana bakteri tersebut hidup tumbuh pada tanah dengan kisaran pH yang sesuai.

Sebagai contoh kedelai tumbuh dengan baik pada tanah dengan kisaran pH 6,0 hingga 7,0. Kacang tanah tumbuh dengan baik pada tanah dengan pH 5,3 hingga 6,6. Banyak tanaman termasuk sayuran, bunga dan semak-semak serta buah-buahan tergantung dengan pH dan ketersediaan tanah yang mengandung nutrisi yang cukup.

Jika larutan tanah terlalu masam, tanaman tidak dapat memanfaatkan N, P, K dan zat hara lain yang mereka butuhkan. Pada tanah masam, tanaman mempunyai kemungkinan yang besar untuk teracuni logam berat yang pada akhirnya dapat mati karena keracunan tersebut.


Sumber : gerbangpertanian.com

Sabtu, 12 Februari 2011

Tips Budidaya Goji Berry: 6 Tips Menanam Goji Berry


Minum segelas jus goji berry tentu akan amat menyehatkan.

Bisakah kita menumbuhkan sendiri goji berry di halaman rumah? Tentu saja bisa.

Menanam goji berry di rumah bukan perkara sulit. Kalau Anda pernah bertanam tumbuhan lain, Anda juga dapat menanam goji berry.

Dengan menanam sendiri goji berry di rumah, Anda akan bisa mendapatkan manfaat buah ini langsung dari halaman Anda.

Berikut adalah beberapa manfaat goji berry:

- Mengandung lebih banyak vitamin C dari jeruk.

- Goji berry kaya sumber asam amino esensial, mineral, vitamin B kompleks, dan asam lemak.

- Memiliki kandungan beta-karoten lebih banyak dari wortel.

6 Tips Menanam Goji Berry

Berikut adalah enam hal yang bisa dijadikan panduan saat hendak menanam goji berry:

1. Goji berry menyukai sinar matahari

Namun, sinar matahari terlalu banyak malah tidak baik untuk goji berry. Pastikan goji berry mendapat cukup sinar matahari, tanpa harus terpapar terlalu banyak.


2. Menanam goji berry dalam ruangan

Goji berry bisa ditanam dalam pot dan diletakkan di dalam ruangan. Namun, dianjurkan untuk membawa tanaman keluar ruangan selama beberapa jam untuk mendapatan sinar matahari.

Cara lain, pot dapat diletakkan di dekat jendela agar terpapar matahari.

3. Cara menanam dalam pot

Goji berry bisa ditanam dalam pot. Direkomendasikan untuk memilih pot yang tinggi (dalam) untuk mengakomodasi pertumbuhan akar goji berry.

4. Siram secukupnya

Terlalu banyak air dapat membunuh goji berry. Pastikan goji berry mendapat air yang cukup, namun tidak sampai membuatnya basah kuyup. Siram untuk membuat tanah di sekitarnya lembab namun tidak sampai basah.

5. Hindari serangan jamur

Jamur dapat dicegah dengan menyiram tanaman di pagi hari. Ini akan memberikan kesempatan air untuk menguap sempurna. Siram akarnya saja, daun dan batang tidak perlu ikut diguyur.

6. Pilih stek atau biji?

Keduanya dapat dilakukan. Tetapi stek lebih direkomendasikan untuk menjamin kualitas anakan goji berry akan sama dengan induknya.

Menanam dari stek juga akan memperbesar kemungkinan tanaman untuk bisa tumbuh sehat.

Menanam goji berry tidak membutuhkan trik khusus. Jika Anda telah berhasil menanam jenis tumbuhan lain, menanam goji berry tentu tidak akan menjadi masalah.[]

Kamis, 10 Februari 2011

Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) dalam Peningkatan Citra Kelapa Sawit Indonesia dalam Perdagangan Internasional


Prospek Kelapa sawit Indonesia yang baik diharapkan memberikan manfaat yang sangat menguntungkan baik dalam pembangunan ekonomi nasional, pembangunan wilayah dan solusi pemecahan masalah penganguran, kemiskinan dan pembangunan daerah. Komoditi sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan yang prospektif dan peluang untuk pengembangannya cukup terbuka pada hampir semua sub system dalam usaha agribisnis perkelapasawitan. Terbukanya peluang tersebut selain karena dukungan potensi sumber daya yang dimiliki (lahan yang sesuai agroklimat, tenaga kerja, teknologi, ketersediaan varietas / jenis unggul, dan tenaga ahli), juga karena kemampuan daya saing minyak sawit dari negara produsen lainnya, ataupun dengan komoditas substitusi lainnya seperti antara lain: minyak kedelai, minyak rape seed dan minyak bunga matahari (Sun Flower Oil Seeds).

Produksi CPO nasional pada tahun 2010 mencapai 20,8 Juta Ton. Tahun 2011 produksi CPO akan diperkirakan meningkat 21 Juta Ton. Dengan prospek sawit yang potensial, dihadapkan dengan citranegatif kelapa sawit, yaitu pengembangan kelapa sawit yang tidak mengikuti kaidah-kaidah pelestarian lingkungan hidup. Peranan penting minyak sawit dalam perekonomian nasional, potensi pengembangannya ke depan, comparative advantage yang dimiliki, serta adanya permasalahan, maka harus dibuat suatu strategi kebijakan nasional yang operasional, yang mencakup semua sub system agrobisnis on farm (perkebunan), sub system agrobisnis hilir (industri minyak sawit dan turunannya).
Pemerintah Indonesia dalam hal inimenekankan kepada para pelaku usaha perkelapasawitan akan mengacu kepada Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) bukan kepada Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Pada prinsipnya ISPO sudah punya daya saing, dan aturan ISPO wajib (mandatory) bagi seluruh pelaku perkelapasawitan dan diharapkan ketentuan ini dapat meningkatkan pengembangan perkelapasawitan Indonesia. ISPO sendiri secara resmi direncanakan akan diresmikan Menteri Pertanian pada bulan Maret 2011. Beberapa hal yang diterapkan dalam pembukaan lahan baru sesuai dengan Prinsip ISPO:

  1. Tersedia SOP/ Instruksi atau prosedur teknis pembukaan lahan baru kelapa sawit.
  2. Pembukaan Lahan dilakukan tanpa bakar dan memperhatikan konservasi lahan.
  3. Sebelum pembukaan lahan dilakukan, pelaku usaha wajib melakkan studi kelayakan   dan AMDAL.
  4. Lahan tidak dapat ditanami dengan kemiringan < 30%, lahan gambut dengan      Kedalaman < 3 meter dan hamparan lebih dari 70%. Lahan adat, sumber air, situs   sejarah dan sebagainya tetap dijaga kelestariaanya.
  5. Untuk pembukaan lahan gambut hanya dilakukan pada lahan kawasan budidaya dengan ketebalan gambut , 3 meter, kematangan saprik (matang) dan hemik          (setengah matang) dan di bawah gambut bukan merupakan lapisan pasir kuarsa atau lapisan tanah sulfat asam serta mengatur drainase untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
  6. Khusus untuk lahan gambut harus dibangun sistem tata air (water management) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
  7. Pembuatan sarana jalan, terasering, rorak, penanaman tanaman penutup tanah dalam rangka konservasi lahan.
  8. Tersedianya rencana kerja tahunan (RKT) pembukaan lahan baru.
  9. Kegiatan pembukaan secara terdomentasi (dan pernyataan pelaku usaha bahwa pembukaan lahan dilakukan tanpa bahan bakar.)
Pada saat ini, Indonesia Sustanainable Palm Oil sudah memasuki tahap finalisasi serta pembahasan mekanisasi sertifikasi. Diharapkan dengan ketentuan dan peraturan tersebut perluasan minyak sawit di pasar Internasional tidak mendapatkan suatu kendala. (Sources: Data BPS, Berbagai sumber terkait, data diolah; F. Hero K. Purba2011)

PANGAN ADALAH PERSOALAN HIDUP DAN MATI




Oleh : R.S.Soeroyo.Jr

Sekretaris Jendral Badan Pelaksana Pusat Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia (Sekjen BPP ISMPI)
Koordinator Pusat Forum Komunikasi Mahasiswa Pertanian Indonesia (FKMPI)



“Aku bertanja kepada mu,sedangkan rakjat Indonesia akan mengalami tjelaka, bentjana, mala- petaka dalam waktu yang dekat kalau soal makanan rakjat ini, bagi kita adalah soal hidup atau mati…. tjamkan, sekali lagi tjamkan, kalau kita tidak “aanpakkan” soal makanan rakjat ini setjara besar – besaran,setjara radikal dan revolusioner, kita akan mengalami malapetaka” (Bung karno tahun 1952 di fakultas Pertanian Universitas Indonesia (sekarang IPB).


Semua orang butuh makan, Semua orang perlu makan dan banyak perselisihan, perampokan serta pencurian hanya karena masalah makan.

Bung Karno sebagai Funding Father bangsa ini sudah mengingatkan tentang pentingnya pangan bagi kehidupan bangsa ini, bila perut sudah lapar akal sehat pun tidak berjalan atau slogan yang sering kita dengar “logika tanpa logistik jadinya anarkis”
Pangan memegang peranan yang sangat penting pada kehidupan dan secara otomatis orang – orang yang berprofesi di dalam bidang pangan atau yang lebih kita kenal dengan petani akan mendapat kehormatan yang setinggi – tingginya dalam suatu bangsa atau Negara karena tanpa Petani akan terjadi bencana kelaparan

Makin Banyak orang yang butuh makan, akan makin banyak yang berprofesi menjadi Petani namun ironisnya di Indonesia tidak banyak orang yang ingin menjadi Petani karena paradigma yang berkembang di masyarakat bahwa petani itu jorok, miskin dan profesi yang tidak mempunyai prospek cerah kedepannya.

Survey Saung Tani institute tahun 2010 di provinsi banten sangat mengkhawatirkan. jumlah mahasiswa yang menekuni ilmu ekonomi diatas 20.000 mahasiswa namun jumlah mahasiswa yang menekuni ilmu pertanian di bawah 1000 mahasiswa dan saat diadakan survey tentang cita - cita pada 50 siswa Sekolah Dasar di provinsi banten mayoritas menjawab ingin menjadi Dokter, Tentara, Guru dan tidak ada yang menjawab ingin Menjadi Petani, ini membuktikan sangat sedikit minat generasi muda untuk menjadi petani sedangkan umur petani sekarang di dominasi 40 tahun keatas.



Bila hal ini terus di biarkan 20 tahun kemudian akan terjadi malapetaka dan bencana kelaparan karena mayoritas generasi muda sekarang akan menjadi dokter, tentara, guru, ekonom, birokrat dan sedikit yang jadi petani.

Kita juga melihat bahwa hari ini Indonesia masih ketergantungan bahan pangan dari impor seperti beras, gandum, jagung, gula dan kedelai sehingga layak bila Indonesia kita sebut sebagai bangsa pengimpor pangan dan pengekspor manusia
Bila kita cinta kepada kekasih kita, cinta kepada anak kita,cinta kepada cucu kita, cinta kepada Indonesia maka kita harus membangun pertanian Indonesia, peka terhadap masalahan pertanian di sekitar kita dan mengkonsumsi produk pertanian hasil petani - petani Indonesia, dengan pertanian yang baik akan menciptakan pangan yang melimpah “gemah ripah loh jinawi”, maka tidak akan ada lagi ketakutan terhadap bencana kelaparan.

Bangsa ini membutuhkan generasi muda yang tangguh, pekerja keras, pantang menyerah dan jujur untuk menciptakan bangsa yang makmur dan sejahtera.

Mari bersama kita ucapkan terima kasih kepada para Petani yang telah berjuang keras menyediakan pangan untuk bangsa ini dan semoga kedepan kesejahteraan petani dapat meningkat dan mendapatkan penghormatan setinggi - tingginya karena Petani adalah Pahlawan tanpa tanda Jasa.

Pertanian Jaya Indonesia Sejahtera.




Selasa, 01 Februari 2011

SEKILAS TENTANG KAP-ISMPI


(Pelatihan Advokasi Pertanian Nasional 2010 di UPN Yogyakarta)

Mahasiswa Indonesia merupakan elemen bangsa yang turut bertanggung jawab atas terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebagai tonggak masa depan bangsa,  maka dibutuhkan langkah-langkah kongkret dan sistematis dan terencana dengan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.
Mahasiswa Pertanian Indonesia yang secara sadar merupakan bagian integral mahasiswa Indonesia mempunyai tanggung jawab moril untuk melaksanakan peran-peran kemahasiswaan. Peran-peran tersebut kemudian dilakukan bersama-sama dengan masyarakat sesuai dengan keilmuan yang dimiliki.
Sadar akan peran, posisi dan tanggung jawab Mahasiswa Pertanian perlu menyatukan diri dalam sebuah kelembagaan sebagai wadah pengoptimalisasian potensi yang dimiliki. Komisi Advokasi Pertanian dengan cita-cita mulia mewujudkan masyarakat adil makmur merupakan sebuah langkah nyata dalam proses tersebut.
Sebagai lembaga integral dari Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia Maka KAP-ISMPI (Komisi Advokasi Pertanian ISMPI) hadir untuk
  1. meningkatkan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual
  2. meningkatkan kesadaran mahasiswa untuk mewujukan fungsinya dalam mengaktualisasikan hak dan tanggung jawabnya di tengah kehidupan kampus, masyarakat dan bangsa
  3. menjadi fasilitator dan advocator di tengah masyarakat tani pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya
Serta mewujudkan insan akademis pembaharu demi terwujudnya masyarakat adil dan makmur.
KAP-ISMPI dibentuk dan dideklarasikan pada tanggal 5 Agustus 2010 di UPN Veteran Yogyakarta. dan memandatkan saudara IHSAN ARHAM (Univ. Hasanuddin Makassar) sebagai ketua tim kerja pembentukan KAP-ISMPI.