Jumat, 22 Juli 2011

Serangan Hama Terancam Meningkat

Luther Kembaren

Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PSPI) memperkirakan serangan hama penyakit padi meningkat tahun ini jika pola tanam terus menerus dilakukan secara tidak serentak.

Ketua Bidang Kajian Strategis dan Advokasi Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia, Yeka Hendra Fatika mengatakan perubahan iklim membuat Indonesia menjadi sulit menentukan musim tanam.

"Dengan pola tanam tidak serempak ini, sama saja dengan memberi makan hama penyakit dan wereng tanaman padi," katanya dalam diskusi pangan dengan komisi IV di Jakarta, Selasa (19/7).

Di beberapa daerah, petani melakukan penanaman padi secara tidak serempak. Pola tanam yang seperti ini justru membuat perkembangan hama penyakit semakin tinggi. Hama akan mudah berpindah tempat ke tanaman lainnya yang baru ditanam.

Lemahnya kelembagaan petani tercermin dari ketidakmampuan kelompok petani dalam menyeragamkan masa tanam, memberantas hama petani, dan menjual hasil produksinya serta meningkatkan keterampilan secara bersama.


Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan Winarno Tohir mengatakan saat ini masih banyak tanaman padi terserang hama penyakit. Hingga Juli 2011, masih akan banyak terjadi serangan hama wereng karena hujan. Bahkan dampak dari serangan wereng, tahun ini muncul virus kerdil rumput dan kerdil hampa.

"Karena banyak hujan dan serangan hama membuat produktivitas tanaman padi menjadi turun, sehingga bisa menganggu produksi," katanya.

Data Kementerian Pertanian, total serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) sejak Januari-Juni mencapai 433.402 hektare dan yang puso sekitar 21.587 hektare (Ha). Jumlah ini lebih luas luas dibandingkan 2010 yang hanya 365.136 hektare dan puso 4.990 hektare. Serangan OPT terluas adalah wereng batang cokelat (WBC) 150.010 Ha dan puso 20.345 Ha, tikus (96.000 Ha, puso 874 Ha), hama kresek 85.570 Ha dan puso 21 Ha, dan penggerek batang padi 75.000 Ha dan puso 68 Ha.

Serangan OPT lain yang kini marak terjadi di sentra padi yakni virus kerdil rumput dan kerdil hampa. Sejak Januari-Juni, serangan kerdil rumput mencapai 10.303 Ha dan puso 1.356 Ha, sedangkan virus kerdil hampa 5.387 Ha dan puso 131 Ha.
Tria Dianti

0 comments:

Posting Komentar