Jumat, 15 Oktober 2010

Presiden AFITA: TI Diperlukan untuk Bangkitkan Pertanian

Metrotvnews.com, Bogor: Presiden The Asian Federation for Information Technology in Agriculture atau Federasi Teknologi Pertanian se-Asia (AFITA) Profesor Kudang Boro Seminar menyatakan teknologi informasi sangat dibutuhkan untuk membangkitkan sektor pertanian sebagai pelaku utama pembangunan di sebuah negara.

"Kebangkitan pertanian pada suatu bangsa tidak akan terwujud tanpa adanya diseminasi teknologi informasi. Diseminasi TI akan membuat pertanian menjadi lebih modern, kompetitif, efesien dan mendatangkan nilai tambah bagi petani," katanya di Bogor, Jumat (15/10).

Kudang mengemukakan, pihaknya akan melakukan berbagai upaya dan langkah untuk mendorong akselarasi diseminasi teknologi informasi dalam pembangunan sektor pertanian. "Sektor pertanian sejauh ini tertinggal dibandingkan dengan sektor-sektor lain karena faktor TI. Penggunaan TI merupakan keniscayaan, termasuk dalam pengembangan pertanian," ujarnya.

Dia menyatakan akan mendorong akselarasi diseminasi teknologi informasi dalam pengembangan sektor pertanian di negara-negara Asia. Agenda tersebut akan dijadikan sebagai program kerja prioritas AFITA dua tahun ke depan.

"Konferensi Internasional ke-7 AFITA menghasilkan kesepakatan bersama mengenai pentingnya diseminasi teknologi informasi bagi pembangunan sektor pertanian," ujarnya.

Selain itu, AFITA juga menyepakati perubahan pola pendekatan petani dalam pengembangan diseminasi sebuah teknologi atau inovasi dari pendekatan kebutuhan pasar menjadi kebutuhan konsumen.

Pendekatan tersebut dilakukan dengan cara menggugah kesadaran petani akan pentingnya sebuah teknologi informasi dalam mengembangkan usaha taninya. Dalam hal ini peran penyuluh terus didorong karena bermanfaat untuk membangkitkan kesadaran dan partisipasi petani.

Kudang mengatakan, penggunaan TI bidang pertanian merupakan kebutuhan yang bersifat mendesak. Karena itu ia mengharapkan agar pemerintah dan pemangku kepentingan pertanian nasional mengubah cara pandang tentang TI bagi pertanian.

"TI untuk pertanian jangan ditakuti dan jangan dianggap mahal, karena manfaatnya sangat besar bagi kebangkitan sektor pertanian dan petani di masa mendatang," ujarnya.

Dia yakin bila diseminasi TI sektor pertanian, baik bersifat "off farm" maupun "on farm" berjalan dengan baik, maka ke depan sektor ini akan menggeliat sebagai pelaku utama pembangunan pada sebuah negara.

Kudang menjadi orang Indonesia pertama dipercaya mengemban amanah sebagai presiden AFITA. Ia terpilih sebagai presiden AFITA 2010-2012 dalam Konferensi Internasional ke-7 AFITA yang diselenggarakan di Bogor, Jawa Barat pada 4-7 Oktober.

AFITA beranggotakan 17 negara di kawasan Asia yaitu Indonesia, Jepang, China, India, Korea, Thailand, Filipina, Malaysia, Vietnam, Timor Leste, Iran, Banglades, Mongolia, Israel, Pakistan, Laos, dan Bhutan.(Ant/BEY)

0 comments:

Posting Komentar