Kamis, 13 Mei 2010

MEMANFAATKAN LIMBAH TAHU MENJADI PESTISIDA ORGANIK DAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC)

Bukan rahasia umum lagi kalau tanah kita telah sangat menurun kesuburannya. Pemberian pupuk yang banyak terkadang tidak membawa dampak positif terhadap produksi yang diharapkan. Penurunan kesuburan ini disebabkan oleh diforsirnya tanah selama bertahun-tahun tanpa ada usaha perbaikan kualitas tanah dengan cara pengembalian bahan organik.


Banyak cara telah diupayakan untuk meningkatkan kesuburan tanah kita diantaranya adalah diproduksinya berbagai produk yang berlabel organik diantaranya adalah POC (pupuk organik cair) dan pestisida organik. Hal ini dilakukan juga untuk mengurangi ketergantungan terhadap pupuk dan pestisida kimia. Pembuatan berbagai produk organik diarahkan supaya mengutamakan pemanfaatan limbah bahan lokal yang banyak tersedia di sekitar kita.

Salah satu contoh penggunaan bahan llimbah lokal adalah menggunakan limbah cair tahu. Limbah tahu dapat dipakai sebagai pupuk dan pestisida bahkan fungisida organik dengan bantuan tambahan dari bahan yang lain, diantaranya adalah menggunakan bahan empon-empon atau tanaman herba melalui proses fermentasi. Sedangkan limbah cair tahu banyak mengandung sisa protein dan asam cuka sehingga mampu mendukung efektifitas fermentasi.


Untuk membuat pupuk organik cair dan pestisida organik dari limbah tahu sebenarnya tidaklah sulit :


Bahan yang digunakan :
Air limbah tahu 70 liter
Air kelapa 30 liter
Alkohol 70% 1 liter
Temu lawak 4 kg
Sereh 1 kg
Dekomposer (EM) 2 liter. 


Cara pembuatannya :
Cuci bersih semua tanaman herba lalu lakukan penghancuran dengan pemblenderan atau penggilingan
Masukkan dalam air limbah tahu yang sudah dimasukkan dalam drum plastik ukuran 100 liter
Kemudian tambahkan alkohol dan dekompuser (EM)
Kemudian ditutup dan disimpan selama 10 hari.
Bila larutan berbau menyengat pertanda bahwa pupuk dan pestisida organik jadi dan bila belum menyengat ada kemungkinan reaksi fermentasi belum sempurna atau tidak jadi.
Sebagai catatan bahan tersebut di atas tidak menggunakan asam cuka karena limbah tahu sudah mengandung asam cuka (kecutan) dan untuk meningkatkan efektifitas pestisida dan fungisida organik bisa ditambahkan berbagai macam tanaman herba misal kunir, daun mindi, dll. 


Cara penggunaan :
1 liter bahan dilarutkan dengan 10 liter air (Perbandingan 1:10)
Kemudian disemprotkan pada tanaman secara merata pada pagi atau sore hari
Pupuk dan pestisida ini dapat digunakan untuk tanaman padi, jagung, kedelai, buah dan sayuran.

Untuk mengetahui tingkat efektifitas dari pupuk organik cair dan pestisida organik dari limbah tahu tersebut masih perlu dilakukan berbagai macam penelitian untuk mengetahui jenis hama dan penyakit yang dapat dikendalikan.

0 comments:

Posting Komentar