PENDAHULUAN
Gemah Ripah Loh Jinawi. Slogan yang menggambarkan betapa kayanya Negara Indonesia dalam hal sumber daya alam. Indonesia dengan segala potensi yang ada, menempatkan diri sebagai negara agraris. Ini terbukti dengan kesuburan tanah, keanekaragaman plasma nuftah, dan luasnya lahan pertanian serta ketergantungan lainnya yang sangat tinggi akan sektor pertanian.
Dalam rangka menciptakan struktur ekonomi yang lebih kokoh, perlu dilakukan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, dimana kebijakan ekonomi makro tahun 2005-2006 diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 4% agar mampu membantu memecahkan masalah-masalah sosial yang mendasar terutama pengangguran dan kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi didorong terutama dengan meningkatkan investasi dan meningkatkan daya saing produk daerah. Melalui upaya peningkatan kualitas, pertumbuhan ekonomi terus dilakukan dalam rangka mendorong sentra-sentra unggulan lokal seperti pertanian, perkebunan, pangan olahan, dan kerajinan agar memiliki daya tarik, daya tahan, dan daya saing, dengan penekanan agar jejaring-jejaring pasar dan pedagangan menjadi daya ungkit dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi.
Dalam program revitalisasi petanian yang telah dicanangkan beberapa waktu yang lalu, ketahanan dan kedaulatan pangan menjadi cita-cita yang sangat serius untuk dapat segera diwujudkan. Namun demikian, berbagai tantangan dan hambatan silih berganti datang dan tanpa disadari telah memperlambat jalannya pencapaian cita-cita itu. Terwujudnya kedaulatan pangan sepertinya telah menjadi mimpi indah gabi negeri ini yang tidak tahu kapan akan terealisasi.
Harus kita sadari bahwa krisis pangan dunia telah menjadi masalah yang sudah sampai di depan rumah kita. Masalah ini tidak dapat diremehkan seolah tidak akan berpengaruh terhadap negara Indonesia. Krisis pangan telah menjadi akumulatif cerminan permasalahan dari pelaksanaan manajemen resiko strategi dan ekonomi pertanian. Krisis pangan merupakan akibat dari krisis pertanian, jumlah pasokan komoditas pangan berkurang dipengaruhi oleh perubahan orientasi dalam industry petanian dan fungsi pangan ke fungsi bahan bakar nabati, misalnya biofuel. Selain itu berkurang pula secara bertahap luas lahan pertanian untuk fungsi non pertanian, menurunnya produktifitas lahan, tidak efisiennya lahan sistem irigasi termasuk juga belum banyak bank tertarik membiayai sektor pertanian.
Dengan kondisi diatas, kedaulatan pangan menjadi mutlak harus tercapai dan berbagai persoalan yang dapat menghambat pencapaian kedaulatan pangan haruslah dapat segera diselesaikan. Kami mengamati bahwa dalam pencapaian kedaulatan pangan banyak persoalan yang masih saja muncul di sana-sini, baik di daerah maupun persoalan secara nasional. Oleh karena itu, dalam makalah ini kami perwakilan dari seluruh mahasiswa pertanian se-Indonesia menyampaikan beberapa tuntutan terkait persoalan di dalam dunia pertanian yang harus segera ditanggapi dan diselesaikan sebagai bentuk pernyataan sikap terhadap kondisi pertanian saat ini.
Beberapa tuntutan kami adalah sebagai berikut:
A. WUJUDKAN KEDAULATAN PANGAN DI INDONESIA
Untuk mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia, ada beberapa hal yang harus direalisasikan.
1. DIVERSIFIKASI PANGAN BERDASARKAN KEARIFAN LOKAL DAN PENINGKATAN MUTU PANGAN
2. PERBAIKAN INFRASTRUKTUR DAN PENINGKATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA YANG BERWAWASAN PADA KEARIFAN LOKAL
3. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PASCA PANEN
4. REVITALISASI FUNGSI BULOG
5. WUJUDKAN PERTANIAN ORGANIK DI INDONESIA
6. WUJUDKAN REGULASI LAHAN PERTANIAN BERDASARKAN REFORMA AGRARIA
7. BERANTAS MAFIA-MAFIA PERTANIAN
8. PENGAWASAN TERHADAP DISTRIBUSI PUPUK DAN BENIH BERSUBSIDI YANG MASIH MINIM
9. PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS KINERJA PETUGAS PENYULUH PERTANIAN
10. MEMBENTUK LEMBAGA ADVOKASI PERTANIAN
11. PENETAPAN HPP (HARGA PEMBELIAN DAN PENJUALAN) PEMERINTAH
B. KELUAR DARI WTO DAN SEGALA BENTUK PERDAGANGAN DUNIA
1. PENGATURAN TATA NIAGA PERTANIAN MELALUI PASAR LOKAL PERTANIAN INDONESIA
2. MEMBERIKAN AKSES PERMODALAN BAGI PETANI DENGAN MENDIRIKAN BANK PERTANIAN
Demikianlah tuntutan ini kami sampaikan agar dapat ditindaklanjuti sesegera mungkin sebagai bentuk pengawalan kita bersama untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat khususnya petani. Selain itu, mengingat mahasiswa pertanian adalah salah satu komponen dari dunia pertanian, kami akan terus melakukan pengawalan terhadap berbagai macam isu-isu yang terjadi sebagai bentuk partisipasi konkrit dari mahasiswa untuk selalu aktif dan kontributif dalam usaha menyelesaikan persoalan bangsa, khususnya persoalan di bidang pertanian. Oleh karena itu, dalam tuntutan ini kami menginginkan bukti dari komitmen pemerintah selama ini dalam mendukung berbagai macam upaya untuk menyelesaikan persoalan bangsa, yaitu dengan mendukung upaya dari mahasiswa untuk selalu mengawal isu-isu di dalam pertanian, karena mahasiswa juga bagian dari dunia pertanian itu sendiri.
Jakarta, 21 Desember 2009
Lembah Mandala Wangi pandeglang banten
Sabtu, 27 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar