Jumat, 22 Januari 2010

Seminar Memberdayakan Hasil Pertanian Desa (UIN Jakarta)

Gedung FDK, UINJKT Online - Permasalahan keterbelakangan penduduk pedesaan baik dalam bidang ekonomi maupun pendidikan disebabkan para penduduk desa tidak dapat melihat keadaan di luar. Namun hal itu dapat diselesaikan setidaknya dengan berwirausaha. “Selama ini pandangan kita terhadap desa masih ada keterbelakangan, namun kalau hasil sumber daya alamnya dikelola dengan baik, justru dapat membantu perekonomian. Terlebih di pedesaan, penduduknya mandiri,” kata Anggota Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Triharsono, dalam seminar dengan tema Peran Pemuda dalam Pengembangan dan Pemberdayaan Potensi Pedesaan yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan (BEMJ) Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) dengan Jurusan Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi (FST) diruang teater FDK, Rabu (20/5). 


Menurutnya, pertumbuhan sumber daya alam di pedesaan sangat melimpah dibanding di perkotaan. Hal itu bisa dimanfaatkan dengan membuka usaha di bidang pertanian dengan memikirkan kekuatan, kelemahan, tantangan, dan ancaman. “Hanya saja mindset kita terkadang menghalangi untuk melakukan sesuatu. Dan itu harus kita lawan, dengan tentunya ada proses,” jelasnya. 


Sekretaris Jenderal Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia (ISMPI) R S Soeroyo Jr mengatakan, seharusnya mahasiswa harus dapat kerja kedesa. 
Dengan melakukan observasi, advokasi (pengawasan), dan penyuluhan penerapan teknologi.  Bagi Soeroyo, perbedaan di desa seperti kearifan, sifat kekeluargaan, dan warisan budaya lokal sangat kental. “Hanya saja memang selama ini orang yang berkerja dibidang pertanian masih dianggap sebelah mata,” ujarnya. 


Jaenuddin Ishaq 

0 comments:

Posting Komentar