Senin, 14 Februari 2011

Ini Dia, Susu Berbahan jagung



Mahasiswa dan dosen pada Fakultas Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo mengembangkan susu alternatif berbahan baku jagung.

Mahasiswa dan dosen pada Fakultas Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo mengembangkan susu alternatif berbahan baku jagung.

Selain berpotensi sebagai obyek wirausaha mahasiswa, langkah ini sekaligus untuk menghapus citra negatif yang melekat pada mahasiswa di Indonesia bagian timur.

Menurut dosen pada Jurusan Farmasi di Fakultas Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo, Robert Tungadi, susu karya dirinya bersama mahasiswa itu merupakan susu alternatif bergizi tinggi.

Selain bahan bakunya mudah didapat, susu berbahan jagung ini tidak mengandung bahan pengawet dan aman dikonsumsi masyarakat. Produk tersebut juga sudah mengantongi izin dari Departemen Kesehatan.

"Ini adalah sebuah karya inovatif dari kampus di bidang gizi yang berbeda dengan produk sejenis lainnya. Buatan kami sama sekali bebas dari bahan pengawet, tetapi mengandung bakteri probiotik yang bermanfaat bagi tubuh," kata Robert, Minggu (13/2/2011).

Menurut Robert, kelebihan produk tersebut adalah mudah dibuat dan bahan bakunya sangat melimpah di Gorontalo. Proses pembuatannya juga tidak rumit dan bisa dilakukan dalam skala industri rumah tangga. Hanya saja, batas kedaluwarsa susu tersebut hanya sampai 14 hari saja karena tidak memasukkan bahan pengawet.

Meggy Ngiu, salah satu mahasiswi yang turut mengembangkan susu berbahan baku jagung, mengatakan, karya tersebut sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk sekaligus belajar mandiri.

Para mahasiswa di jurusan tersebut dapat memproduksi susu berbahan jagung yang memiliki nilai jual. Sementara ini, produk tersebut sudah dikenalkan di masyarakat sekitar kampus dan dijual di bebera pa tempat.


Sumber: Aris Prasetyo /Glori K. Wadrianto /KCM

Minggu, 13 Februari 2011

MENGUKUR pH TANAH DENGAN LAKMUS ATAU pH INDIKATOR

Pengukuran pH tanah bisa dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan kertas lakmus, pH indikator dan pH meter. Pengukuran yang paling akurat adalah menggunakan pH meter, namun sayang alat tersebut sangatlah mahal sehingga kurang terjangkau bagi kita para petani kecil. Oleh karena itu kita hanya akan membahas cara menggunakan kertas lakmus atau pH indikator yang harganya sangat terjangkau oleh kantong kita.




Alat dan Bahan:
  1. Kertas lakmus atau pH indikator
  2. Air aqua
  3. Gelas aqua
  4. Sendok teh
  5. Sampel tanah (cara mengambil sample tanah: ambil tanah kering dari empat ujung dan tengah-tengah lahan kita, campurkan secara merata, jemur beberapa jam supaya kering. Ini bertujuan agar tanah yang akan diukur pHnya merupakan bagian yang rata dari lahan kita)
Cara pengukuran:
  1. Ambil sedikit sample tanah dan air aqua dengan perbandingan 1 : 1,
  2. Masukkan dalam gelas aqua
  3. Aduk-aduk hingga benar-benar homogen (merata)
  4. Biarkan beberapa menit hingga campuran air dan tanah tadi memisah (tanahnya mengendap)
  5. Setelah airnya terlihat agak jernih masukkan ujung kertas lakmus atau pH Indikator kedalam campuran tadi (sekitas 1 menit) tetapi jangan sampai mengenai tanahnya.
  6. Tunggu beberapa saat sampai kertas lakmus atau pH indikator berubah warnanya.
  7. Setelah warnanya stabil, cocokkan warna yang diperoleh oleh kertas lakmus atau pH indikator tadi dengan bagan warna petunjuknya.
  8. Kita akan segera tahu pH tanah kita berapa.

Sangat mudah bukan?

Seperti kita ketahui bersama pH tanah sangatlah penting dalam ilmu pertanian karena pH tanah akan menentukan kesuburan suatu tanaman. Kenapa demikian ? Karena pH tanah sangat menentukan bisa atau tidak suatu unsur hara dalam tanah diserap oleh akar tanaman.

pH adalah tingakat keasaman atau kebasa-an suatu benda yang diukur dengan menggunakan skala pH antara 0 hingga 14. Sifat asam mempunyai pH antara 0 hingga 7 dan sifat basa mempunyai nilai pH 7 hingga 14. Sebagai contoh, jus jeruk dan air aki mempunyai pH antara 0 hingga 7, sedangkan air laut dan cairan pemutih mempunyai sifat basa (yang juga di sebut sebagai alkaline) dengan nilai pH 7 – 14. Air murni adalah netral atau mempunyai nilai pH 7.

Biasanya jika pH tanah semakin tinggi maka unsur hara akan semakin sulit diserap tanaman, demikian juga sebaliknya jika terlalu rendah akar juga akan kesulitan menyerap makanannya yang berada dalam tanah. Akar tanaman akan mudah menyerap unsur hara atau pupuk yang kita berikan jika pH dalam tanah sedang-sedang saja (cenderung netral).

Jika pH larutan tanah meningkat hingga di atas 5,5; Nitrogen (dalam bentuk nitrat) menjadi tersedia bagi tanaman. Di sisi lain Pospor akan tersedia bagi tanaman pada Ph antara 6,0 hingga 7,0.

Beberapa bakteri membantu tanaman mendapatkan N dengan mengubah N di atmosfer menjadi bentuk N yang dapat digunakan oleh tanaman. Bakteri ini hidup di dalam nodule akar tanaman legume (seperti alfalfa dan kedelai) dan berfungsi secara baik bilamana tanaman dimana bakteri tersebut hidup tumbuh pada tanah dengan kisaran pH yang sesuai.

Sebagai contoh kedelai tumbuh dengan baik pada tanah dengan kisaran pH 6,0 hingga 7,0. Kacang tanah tumbuh dengan baik pada tanah dengan pH 5,3 hingga 6,6. Banyak tanaman termasuk sayuran, bunga dan semak-semak serta buah-buahan tergantung dengan pH dan ketersediaan tanah yang mengandung nutrisi yang cukup.

Jika larutan tanah terlalu masam, tanaman tidak dapat memanfaatkan N, P, K dan zat hara lain yang mereka butuhkan. Pada tanah masam, tanaman mempunyai kemungkinan yang besar untuk teracuni logam berat yang pada akhirnya dapat mati karena keracunan tersebut.


Sumber : gerbangpertanian.com

Sabtu, 12 Februari 2011

Tips Budidaya Goji Berry: 6 Tips Menanam Goji Berry


Minum segelas jus goji berry tentu akan amat menyehatkan.

Bisakah kita menumbuhkan sendiri goji berry di halaman rumah? Tentu saja bisa.

Menanam goji berry di rumah bukan perkara sulit. Kalau Anda pernah bertanam tumbuhan lain, Anda juga dapat menanam goji berry.

Dengan menanam sendiri goji berry di rumah, Anda akan bisa mendapatkan manfaat buah ini langsung dari halaman Anda.

Berikut adalah beberapa manfaat goji berry:

- Mengandung lebih banyak vitamin C dari jeruk.

- Goji berry kaya sumber asam amino esensial, mineral, vitamin B kompleks, dan asam lemak.

- Memiliki kandungan beta-karoten lebih banyak dari wortel.

6 Tips Menanam Goji Berry

Berikut adalah enam hal yang bisa dijadikan panduan saat hendak menanam goji berry:

1. Goji berry menyukai sinar matahari

Namun, sinar matahari terlalu banyak malah tidak baik untuk goji berry. Pastikan goji berry mendapat cukup sinar matahari, tanpa harus terpapar terlalu banyak.


2. Menanam goji berry dalam ruangan

Goji berry bisa ditanam dalam pot dan diletakkan di dalam ruangan. Namun, dianjurkan untuk membawa tanaman keluar ruangan selama beberapa jam untuk mendapatan sinar matahari.

Cara lain, pot dapat diletakkan di dekat jendela agar terpapar matahari.

3. Cara menanam dalam pot

Goji berry bisa ditanam dalam pot. Direkomendasikan untuk memilih pot yang tinggi (dalam) untuk mengakomodasi pertumbuhan akar goji berry.

4. Siram secukupnya

Terlalu banyak air dapat membunuh goji berry. Pastikan goji berry mendapat air yang cukup, namun tidak sampai membuatnya basah kuyup. Siram untuk membuat tanah di sekitarnya lembab namun tidak sampai basah.

5. Hindari serangan jamur

Jamur dapat dicegah dengan menyiram tanaman di pagi hari. Ini akan memberikan kesempatan air untuk menguap sempurna. Siram akarnya saja, daun dan batang tidak perlu ikut diguyur.

6. Pilih stek atau biji?

Keduanya dapat dilakukan. Tetapi stek lebih direkomendasikan untuk menjamin kualitas anakan goji berry akan sama dengan induknya.

Menanam dari stek juga akan memperbesar kemungkinan tanaman untuk bisa tumbuh sehat.

Menanam goji berry tidak membutuhkan trik khusus. Jika Anda telah berhasil menanam jenis tumbuhan lain, menanam goji berry tentu tidak akan menjadi masalah.[]

Kamis, 10 Februari 2011

Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) dalam Peningkatan Citra Kelapa Sawit Indonesia dalam Perdagangan Internasional


Prospek Kelapa sawit Indonesia yang baik diharapkan memberikan manfaat yang sangat menguntungkan baik dalam pembangunan ekonomi nasional, pembangunan wilayah dan solusi pemecahan masalah penganguran, kemiskinan dan pembangunan daerah. Komoditi sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan yang prospektif dan peluang untuk pengembangannya cukup terbuka pada hampir semua sub system dalam usaha agribisnis perkelapasawitan. Terbukanya peluang tersebut selain karena dukungan potensi sumber daya yang dimiliki (lahan yang sesuai agroklimat, tenaga kerja, teknologi, ketersediaan varietas / jenis unggul, dan tenaga ahli), juga karena kemampuan daya saing minyak sawit dari negara produsen lainnya, ataupun dengan komoditas substitusi lainnya seperti antara lain: minyak kedelai, minyak rape seed dan minyak bunga matahari (Sun Flower Oil Seeds).

Produksi CPO nasional pada tahun 2010 mencapai 20,8 Juta Ton. Tahun 2011 produksi CPO akan diperkirakan meningkat 21 Juta Ton. Dengan prospek sawit yang potensial, dihadapkan dengan citranegatif kelapa sawit, yaitu pengembangan kelapa sawit yang tidak mengikuti kaidah-kaidah pelestarian lingkungan hidup. Peranan penting minyak sawit dalam perekonomian nasional, potensi pengembangannya ke depan, comparative advantage yang dimiliki, serta adanya permasalahan, maka harus dibuat suatu strategi kebijakan nasional yang operasional, yang mencakup semua sub system agrobisnis on farm (perkebunan), sub system agrobisnis hilir (industri minyak sawit dan turunannya).
Pemerintah Indonesia dalam hal inimenekankan kepada para pelaku usaha perkelapasawitan akan mengacu kepada Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) bukan kepada Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Pada prinsipnya ISPO sudah punya daya saing, dan aturan ISPO wajib (mandatory) bagi seluruh pelaku perkelapasawitan dan diharapkan ketentuan ini dapat meningkatkan pengembangan perkelapasawitan Indonesia. ISPO sendiri secara resmi direncanakan akan diresmikan Menteri Pertanian pada bulan Maret 2011. Beberapa hal yang diterapkan dalam pembukaan lahan baru sesuai dengan Prinsip ISPO:

  1. Tersedia SOP/ Instruksi atau prosedur teknis pembukaan lahan baru kelapa sawit.
  2. Pembukaan Lahan dilakukan tanpa bakar dan memperhatikan konservasi lahan.
  3. Sebelum pembukaan lahan dilakukan, pelaku usaha wajib melakkan studi kelayakan   dan AMDAL.
  4. Lahan tidak dapat ditanami dengan kemiringan < 30%, lahan gambut dengan      Kedalaman < 3 meter dan hamparan lebih dari 70%. Lahan adat, sumber air, situs   sejarah dan sebagainya tetap dijaga kelestariaanya.
  5. Untuk pembukaan lahan gambut hanya dilakukan pada lahan kawasan budidaya dengan ketebalan gambut , 3 meter, kematangan saprik (matang) dan hemik          (setengah matang) dan di bawah gambut bukan merupakan lapisan pasir kuarsa atau lapisan tanah sulfat asam serta mengatur drainase untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
  6. Khusus untuk lahan gambut harus dibangun sistem tata air (water management) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
  7. Pembuatan sarana jalan, terasering, rorak, penanaman tanaman penutup tanah dalam rangka konservasi lahan.
  8. Tersedianya rencana kerja tahunan (RKT) pembukaan lahan baru.
  9. Kegiatan pembukaan secara terdomentasi (dan pernyataan pelaku usaha bahwa pembukaan lahan dilakukan tanpa bahan bakar.)
Pada saat ini, Indonesia Sustanainable Palm Oil sudah memasuki tahap finalisasi serta pembahasan mekanisasi sertifikasi. Diharapkan dengan ketentuan dan peraturan tersebut perluasan minyak sawit di pasar Internasional tidak mendapatkan suatu kendala. (Sources: Data BPS, Berbagai sumber terkait, data diolah; F. Hero K. Purba2011)

PANGAN ADALAH PERSOALAN HIDUP DAN MATI




Oleh : R.S.Soeroyo.Jr

Sekretaris Jendral Badan Pelaksana Pusat Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia (Sekjen BPP ISMPI)
Koordinator Pusat Forum Komunikasi Mahasiswa Pertanian Indonesia (FKMPI)



“Aku bertanja kepada mu,sedangkan rakjat Indonesia akan mengalami tjelaka, bentjana, mala- petaka dalam waktu yang dekat kalau soal makanan rakjat ini, bagi kita adalah soal hidup atau mati…. tjamkan, sekali lagi tjamkan, kalau kita tidak “aanpakkan” soal makanan rakjat ini setjara besar – besaran,setjara radikal dan revolusioner, kita akan mengalami malapetaka” (Bung karno tahun 1952 di fakultas Pertanian Universitas Indonesia (sekarang IPB).


Semua orang butuh makan, Semua orang perlu makan dan banyak perselisihan, perampokan serta pencurian hanya karena masalah makan.

Bung Karno sebagai Funding Father bangsa ini sudah mengingatkan tentang pentingnya pangan bagi kehidupan bangsa ini, bila perut sudah lapar akal sehat pun tidak berjalan atau slogan yang sering kita dengar “logika tanpa logistik jadinya anarkis”
Pangan memegang peranan yang sangat penting pada kehidupan dan secara otomatis orang – orang yang berprofesi di dalam bidang pangan atau yang lebih kita kenal dengan petani akan mendapat kehormatan yang setinggi – tingginya dalam suatu bangsa atau Negara karena tanpa Petani akan terjadi bencana kelaparan

Makin Banyak orang yang butuh makan, akan makin banyak yang berprofesi menjadi Petani namun ironisnya di Indonesia tidak banyak orang yang ingin menjadi Petani karena paradigma yang berkembang di masyarakat bahwa petani itu jorok, miskin dan profesi yang tidak mempunyai prospek cerah kedepannya.

Survey Saung Tani institute tahun 2010 di provinsi banten sangat mengkhawatirkan. jumlah mahasiswa yang menekuni ilmu ekonomi diatas 20.000 mahasiswa namun jumlah mahasiswa yang menekuni ilmu pertanian di bawah 1000 mahasiswa dan saat diadakan survey tentang cita - cita pada 50 siswa Sekolah Dasar di provinsi banten mayoritas menjawab ingin menjadi Dokter, Tentara, Guru dan tidak ada yang menjawab ingin Menjadi Petani, ini membuktikan sangat sedikit minat generasi muda untuk menjadi petani sedangkan umur petani sekarang di dominasi 40 tahun keatas.



Bila hal ini terus di biarkan 20 tahun kemudian akan terjadi malapetaka dan bencana kelaparan karena mayoritas generasi muda sekarang akan menjadi dokter, tentara, guru, ekonom, birokrat dan sedikit yang jadi petani.

Kita juga melihat bahwa hari ini Indonesia masih ketergantungan bahan pangan dari impor seperti beras, gandum, jagung, gula dan kedelai sehingga layak bila Indonesia kita sebut sebagai bangsa pengimpor pangan dan pengekspor manusia
Bila kita cinta kepada kekasih kita, cinta kepada anak kita,cinta kepada cucu kita, cinta kepada Indonesia maka kita harus membangun pertanian Indonesia, peka terhadap masalahan pertanian di sekitar kita dan mengkonsumsi produk pertanian hasil petani - petani Indonesia, dengan pertanian yang baik akan menciptakan pangan yang melimpah “gemah ripah loh jinawi”, maka tidak akan ada lagi ketakutan terhadap bencana kelaparan.

Bangsa ini membutuhkan generasi muda yang tangguh, pekerja keras, pantang menyerah dan jujur untuk menciptakan bangsa yang makmur dan sejahtera.

Mari bersama kita ucapkan terima kasih kepada para Petani yang telah berjuang keras menyediakan pangan untuk bangsa ini dan semoga kedepan kesejahteraan petani dapat meningkat dan mendapatkan penghormatan setinggi - tingginya karena Petani adalah Pahlawan tanpa tanda Jasa.

Pertanian Jaya Indonesia Sejahtera.




Selasa, 01 Februari 2011

SEKILAS TENTANG KAP-ISMPI


(Pelatihan Advokasi Pertanian Nasional 2010 di UPN Yogyakarta)

Mahasiswa Indonesia merupakan elemen bangsa yang turut bertanggung jawab atas terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebagai tonggak masa depan bangsa,  maka dibutuhkan langkah-langkah kongkret dan sistematis dan terencana dengan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.
Mahasiswa Pertanian Indonesia yang secara sadar merupakan bagian integral mahasiswa Indonesia mempunyai tanggung jawab moril untuk melaksanakan peran-peran kemahasiswaan. Peran-peran tersebut kemudian dilakukan bersama-sama dengan masyarakat sesuai dengan keilmuan yang dimiliki.
Sadar akan peran, posisi dan tanggung jawab Mahasiswa Pertanian perlu menyatukan diri dalam sebuah kelembagaan sebagai wadah pengoptimalisasian potensi yang dimiliki. Komisi Advokasi Pertanian dengan cita-cita mulia mewujudkan masyarakat adil makmur merupakan sebuah langkah nyata dalam proses tersebut.
Sebagai lembaga integral dari Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia Maka KAP-ISMPI (Komisi Advokasi Pertanian ISMPI) hadir untuk
  1. meningkatkan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual
  2. meningkatkan kesadaran mahasiswa untuk mewujukan fungsinya dalam mengaktualisasikan hak dan tanggung jawabnya di tengah kehidupan kampus, masyarakat dan bangsa
  3. menjadi fasilitator dan advocator di tengah masyarakat tani pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya
Serta mewujudkan insan akademis pembaharu demi terwujudnya masyarakat adil dan makmur.
KAP-ISMPI dibentuk dan dideklarasikan pada tanggal 5 Agustus 2010 di UPN Veteran Yogyakarta. dan memandatkan saudara IHSAN ARHAM (Univ. Hasanuddin Makassar) sebagai ketua tim kerja pembentukan KAP-ISMPI.

Raih Master dari Usaha Jaket Kulit

Pekerjaan utamanya boleh sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), tapi bicara penghasilan utamanya ia lebih mengandalkan beberapa usaha yang dikelolanya sekarang ini.

Tedy Dirhamsyah, yang kini menjabat sebagai Kepala Sub Bidang Preferensi Pangan Masyarakat Kementerian Pertanian, tentu sangat sibuk. Namun begitu, ia tetap menyempatkan untuk mengelola usaha jaket kulit T-DY Leather dan supermarket Bursa Kampus di Purwokerto miliknya. Dua usaha inilah yang menjadi penghasilan utamanya dan telah menguliahkan adik-adiknya. Bahkan ia sendiri berhasil menyabet Master bidang Adminstrasi Publik dari Lembaha Administrasi Negara.

Jaket Kulit dengan brand T-DY Leather miliknya dimulai saat ia bekerja di Word Bank sebagai konsultan tahun 2001. Padahal di Purwokerto ia sudah memiliki usaha supermarket. Kini supermarket dikelola diserahkan pengelolaannya kepada teman-temannya. Baru, ketika ada acara di selenggarakn Worl Bank, secara tidak sengaja, ada orang yang mencari jaket kulit. Penawaran harga cukup tinggi, tentu itu membuat insting bisnisnya jalan. Maka, ia pun menyanggupi untuk memenuhi permintaan tersebut.

Maka dengan hanya bermodal 575 ribu untuk pemesanan satu jaket saja, Tedy mencarikan jaket kulit sesuai dengan permintaan tersebut. Walhasil, setelah itu permintaan semakin banyak. Pelanggannya pun tidak hanya datang dari dalam negeri tetapi juga dari luar negeri. Tedy sendiri mengaku pernah dicari orang dari Italia dan Belanda ketika masih tinggal di Mampang.

Dengan makin banyaknya permintaan,ia kemudian membuka toko jaket kulitnya di Mangga Besar tahun 2003. Sementara Toko di Pasar Minggu baru dibuka setelah dirinya menjadi PNS tahun 2005.

Waktu membuka di Mangga Besar, itu ia menyewa kios 2 x 2 dengan modal sendiri. Namun di luar dugaan, semula break even point-nya diprediksi bisa balik setelah satu tahun, tapi dalam kurun waktu hanya empat bulan modalnya sudah balik. “Saya tahu persis setelah empat bulan bisa break even poin dan saya bisa beli kendaraan,” kata jebolan Jurusan Pertanian Univesitas Jendral Sudirman, Purwokerto ini.

Pertama kali membuka tokonya di Mangga Besar, Tedy mengaku semua display barang bukan miliknya tapi milik pengrajin di Garut dan Tasikmalaya. Waktu itu dia hanya modal kios, etalase, meja, dan seorang pegawai. Barang-barang dari kulit mulai dari jaket, ikat pinggang dan dompet semua barang pinjaman. Tapi sekarang, semua barang-barang, mulai dari mesin jahit, beberapa display jaket adalah miliknya. Karena itu, Tedy merasa terbantu dengan jaringan pengrajin jaket kulit tersebut di awal-awal usahanya.

Selain memberdayakan pengrajin di Garut dan Tasikmalaya, Tedy juga membuat sendiri jaket kulitnya tapi hanya untuk pesanan khusus. Misalnya, pelanggannya butuh waktu cepat. Karena spesial, tentu harganya juga berbeda. Untuk soal kualitas produk, Tedy memberikan jaminan 100 persen bahwa produknya asli. Jika ada kualitas jaket kulitnya tidak sesuai, maka akan dibalikkan kepada pengrajinnya. Di samping melayani pesanan spesial, Tedy juga melayani servis jaket kulit. Mulai dari perbaikan resleting, tangan, kerah, dan apapun kerusakannya. Dari jasa servis itu pulalah, ia bisa menggaji paman yang membantunya dan istrinya. Bahkan ia sendiri mendapat gaji dari usaha jaket kulitnya tersebut.

Sebelum membuka toko di Mangga Besar, dari tahun 2001-2002 Tedy mempromosikan jaketnya hanya dari mulut ke mulut. Tidak hanya itu, jika ia pergi kemanapun selalu membawa jaket kulit di tasnya serta alat ukur. Bahkan sekarang pun ia masih melakukannya.

Menurut Ketua Senat Unsoed ini, banyak orang yang membeli jaket kulitnya karena ia cukup lihai menggambarkan kualitas kulit domba, sapi dan kambing dari jaket produksinya tersebut. Setelah itu, tawaran pun dilayangkan kepada calon konsumennya. Jika tertarik, maka ia akan langsung mengukur dengan alat ukurnya itu.

Jaket kulit T-DY semakin disukai dan tersebar di Di Indonesia bahkan di beberapa negara di luar negeri. Di dalam negeri, pesanan jaket kulitnya banyak datang dari beberapa instansi pemerintah dan perusahaan BUMN. Sebut saja, Pertamina, Telkom, Adhi Karya, DPR RI, dan Kepolisian. Saat mulai membuka usaha jaket kulitnya yang ada dalam pikirannya tidak muluk-muluk, yakni bagaimana caranya biaya kontrakan rumahnya terbayar. “Alhamdulilah kontrakan saya bisa ditutupi dari jaket kulit bahkan lebih dari itu,” pungkasnya.

Ketika membuka toko di Mangga Besar tahun 2003, maka tahun itu pula ia diterima sebagai PNS di Kementerian Pertanian. Maka saat itu, ia juga berhenti menjadi konsultan di Bank Dunia dan fokus bekerja sebagai abdi negara. Sementara toko jaketnya dikelola oleh istrinya.

Menjadi PNS di lingkungan Kementerian Pertanian merupakan pilihan pengabdiannya kepada masyarakat dan bangsa. Saat ini, menurutnya, roda ekonomi nasional dan daerah penggerak utamanya dari APBN. Karena pengelolaan anggarannya harus dikelola dengan baik dan oleh orang-orang terbaik. “Saya ingin mencoba menjadi pegawai yang baik dan jujur,” kata Sekretaris Jendral Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI) ini.

Ia menambahkan, jika tidak didukung sumber ekonomi lain dan mengandalkan gaji PNS, maka kecenderungan untuk korupsi itu selalu ada. Apalagi sekarang ini, tuntutan hidup di DKI sangat tinggi. Jika kebutuhan minimum tidak bisa terpenuhi oleh seorang pegawai, kecenderungan ia mencari kerja sampingan, bolos, mencari pekerjaan di luar itu ada. Dengan adanya usahanya sekarang ini, hal tersebut akan menjaganya untuk tetap idealis yang sudah ditanamkannya sejak menjadi aktifis senat zaman kuliah dulu.

Jika bagi banyak orang menjalankan dua kuadran, menjadi PNS dan berwirausaha banyak menemukan kesulitan, tapi bagi Tedy tidak. Menurutnya, pekerjaan yang dijalaninya sekarang masih belum menguras pikirannya. Dia membandingkan dirinya kesibukan orang yang memiliki banyak perusahaan sementara dirinya hanya menjadi PNS dan menjalankan usaha jaket kulit dan supermarket di Purwokerto. “Jadi jika ada prinsip: berikan pekerjaan kepada orang yang sibuk itu betul. Itu hanya manajemen waktu saja,” paparnya.

Misalnya, untuk memikirkan pengembangan usaha jaket kulitnya ia selalu gunakan waktu malam hari bersama istri. Sedangkan untuk usaha supermarket di Purwokerto ia sempatkan 3-4 bulan untuk rapat bagaimana mengembangkan usaha ini selain supermarket.Dalam melakoni hidupnya itu, Tedy selalu disiplin, komitmen waktu dan jujur. Jika membuat janji harus ditepati.

Jika usaha jaket kulit dan supermarketnya hingga saat ini masih belum mendapatkan banyak kendala. Berbeda dengan usaha Agribisnis yang pernah dijalaninya mengalami kebangkrutan. Tidak tanggung-tanggung hampir satu milyar habis. Tedy pernah membuka usaha pembenihan kedelai, cabe merah, jagung manis, dan kacang panjang. Tanaman kedelainya seluas 120 hektar dan cabe 2 hektar lenyap tak berbekas.

Di tengah kesibukannya sebagai PNS, setiap hari Sabtu dan Minggu Tedy masih menyempatkan diri untuk menjaga tokonya. Saat itulah ia memberikan pengertian kepada penjaga dan berusaha dekat dengan konsumen. Kalau ada konsumen hari minggu ia mencoba bikin kancing, bolongin jaket, mengukur dan menggambar pola jaket.

Apa yang dicapainya sekarang, menjadi PNS tapi tetap berwirausaha tidak lepas dari tempaan pengalamannya sejak kecil. Bisa dikatakan, jiwa dagang telah bersemi sejak duduk di bangku sekolah dasar. Waktu itu, umurnya masih delapan tahun tapi ia sudah berjualan buah dan pisang goreng keliling kampung. Dan semua itu dilakukannya agar ia bisa sekolah.

Selain karena tuntutan keadaan, jiwa dagangnya dititiskan dari ibunya. Sang ibu memiliki kredit usaha kredit kecil-kecilan, seperti dan kebutuhan rumah tangga lainnya.Dengan melihat ibunya jualan jiwa dagangnya mulai tumbuh. “Karena kalau tidak dagang, saya tidak mungkin sekolah kerena saya dari keluarga tidak punya,” katanya.

Untuk bisa melanjutkan sekolah ke jenjang SMP dan SMA waktu itu baginya adalah mimpi. Penyebabnya tidak lain karena faktor ekonomi. Apalagi waktu ingin melanjutkan ke SMA, bapaknya menyuruhnya untuk menjadi penjahit. Tapi ibunya tidak mengizinkan. Makanya ketika masuk SMA, ia mulai jualan kaos dan tas. Akhirnya, ia berhasil lulus SMA.

Setelah lulus SMA Tedy terus menancapkan keinginannya untuk kuliah. Ia pun ikut Proses Penjaringan Siswa Berprestasi (PSB) kini PMDK. Gayung berrsambut, tawaran datang dari beberapa perguruan tinggi, seperti IPB, UGM, Undip dan Unsoed. Tapi akhirnya ia memilih Unsoed, Purwekerto jurusan Pertanian karena dinilainya paling murah.

Di bangku kuliah, untuk menutupi kebutuhannya, Tedy juga berdagang, mulai dari kaos hingga jaket angkatan. Jika seorang dosen menyuruh untuk memfotocppy buku, maka dialah orang pertama yang maju untuk memfotocopy dan menjualnya kepada teman-teman. “Kalau tidak begitu, saya tidak bisa membiayai kuliah saya,” paparnya.

Kini persaingan bisnis yang semakin ketat. Menurut Tedy, tantangan yang dihadapinya sekarang ini adalah mempertahankan kualitas dengan harga yang sama. Apalagi harga kulit dan bahan kimia cenderung naik. Sebab, kalau ada perubahan sedikit harga akan mempengaruhi konsumen kelas menengah ke bawah yang memang menjadi segmen pasarnya. Untuk menaikkan harga jaket tidak mungkin tetapi ia mengurangi margin keuntungan.

Tantangan lain adalah bersaing dengan jaket kulit sintetis dari China dan Jepang. Barangnya sangat mirip padahal bukan kulit. Banyak orang menjual jaket kulit ini dengan harganya 250-350 ribu. “Tantangannya adalah memberikan pendidikan kepada konsumen mana kulit asli dan yang tidak asli,” katanya.

Jika bicara penjualan, menurut Tedy tidak banyak. Dalam sebeluan hanya 50-60 jaket yang terjual dengan omzet 80 jutaan.Harga jaketnya pun bervariasi mulai Rp 400-800 ribu. Itu untuk pembelian satuan. Lain lagi untuk pesanan dari perusahaan, bisanya mereka pesan 30-40 jaket. Toko jaketnya sendiri lebih banyak melayani perusahaan.

Tedy sendiri masih memimpikan banyak orang yang megembangkan usaha dan menumbuhkan kewirausahaan, khususnya di kalangan pemuda. Karena itu, ia sendiri banyak memberdayakan tukang ojek, kondektur, sopir untuk menjadi karyawannya walaupun mendidiknya agak lama. Kini tak kurang dari 17 orang telah menjadi karyawannya. Jika bicara kesejahteraan mereka, gajinya melebihi UMR. “Mungkin sama dengan gaji pegawai negeri golongan III,” katanya.

sumber : kompasiana.com